Resmi Diluncurkan, BINA Diskon Lebaran 2025 Hadirkan Diskon Hingga 70 Persen di Lebih Dari 400 Pusat Perbelanjaan

Untuk menggerakan daya beli masyarakat pada momen lebaran, sebuah kampanye nasional berslogan Belanja di Indonesia Aja (BINA) kembali digulirkan melalui program BINA Diskon Lebaran 2025. Program ini merupakan program inisiasi bersama antara Pemerintah, Himpunan Peritel & Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO), Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) dan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo)
Program tersebut diluncurkan oleh Menteri Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto; didampingi Menteri Perdagangan Budi Santoso dan Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana di Lippo Mall Nusantara.
Turut hadir dalam acara ini di antaranya Ketua Umum HIPPINDO Budihardjo Iduansjah; Ketua Umum APPBI Alphonzus Widjaja; Ketua Umum APRINDO dan Pimpinan Lippo Mall Nusantara.
BINA Diskon Lebaran 2025 berlangsung mulai tanggal 14 Maret hingga 30 Maret 2025 dan menghdirkan diskon spektakuler hingga 70% di lebih dari 400 pusat perbelanjaan di seluruh Indonesia
HIPPINDO mencatat saat ini terdapat 380 perusahaan ritel dan penyewa dengan lebih dari 80.000 gerai dan 800 merek, serta 402 pusat perbelanjaan di 24 provinsi di Indonesia yang siap mendukung program ini baik brand lokal dan global dengan berbagai kategori seperti fesyen, elektronik, kebutuhan harian, makanan dan minuman, serta produk gaya hidup lainnya.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa salah satu keunggulan Program BINA adalah pemberian diskon yang signifikan, hingga 70%, untuk berbagai produk dan kebutuhan yang dijual di pusat-pusat perbelanjaan serta gerai ritel yang berpartisipasi. “Diskonnya sampai 70%, dan diharapkan ini bisa mendorong masyarakat untuk terus belanja,” kata Menko Airlangga.
Program ini bertujuan tidak hanya untuk merangsang belanja masyarakat tetapi juga untuk mendukung produk-produk lokal Indonesia agar lebih dikenal dan diterima oleh konsumen dalam negeri maupun luar negeri.
BINA Lebaran 2025 yang berlangsung selama 17 hari di bulan Maret ini menjadi momen penting untuk memperkuat perekonomian Indonesia, khususnya sektor ritel dan pariwisata. Program ini juga dilihat sebagai kesempatan untuk mendorong Jakarta dan kota-kota lainnya agar bisa menjadi tujuan wisata berbasis event yang menarik baik bagi wisatawan domestik maupun internasional, khususnya dari kawasan ASEAN.
“Saya berharap Indonesia punya resiliensi dan daya tahan yang kuat, karena kita punya kemampuan di dalam negeri. Dan tentu, event-event belanja seperti ini jika bisa menjadi tujuan pariwisata internasional, minimal di kawasan ASEAN, akan memberikan dampak positif untuk ekonomi Indonesia,” ujar Airlangga.

Menurutnya, promosi belanja domestik yang digelar di berbagai pusat perbelanjaan bisa menarik lebih banyak wisatawan asing, khususnya dari negara-negara ASEAN, untuk berkunjung ke Indonesia dan berpartisipasi dalam event-event belanja yang digelar sepanjang tahun.
Dalam kesempatan ini, Menko Airlangga juga menyampaikan pendapatnya mengenai pentingnya pengembangan pusat perbelanjaan di Indonesia, terutama di Jakarta, yang sudah dikenal memiliki kualitas dan kapasitas yang setara dengan pusat perbelanjaan di negara-negara lain. Salah satu faktor yang membedakan Jakarta dengan kota-kota lain di dunia adalah pendapatan per kapita yang cukup tinggi, mencapai USD22.000.
“Mal di Indonesia, khususnya Jakarta, sudah lebih baik dibandingkan dengan pusat perbelanjaan di negara lain. Salah satu alasan utamanya adalah karena pendapatan per kapita Jakarta yang mencapai USD22.000,” kata Airlangga.
Menteri Perdagangan, Budi Santoso menambahkan bahwa program ini merupakan langkah strategis pemerintah untuk menjaga keseimbangan pasar domestik.
“Kami ingin memastikan bahwa produk dalam negeri semakin diminati dan kompetitif. Diskon besar yang ditawarkan dalam BINA Lebaran 2025 diharapkan mampu meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap produk lokal sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap produk impor,” katanya.

Ketua Umum HIPPINDO Budihardjo Iduansjah menegaskan pentingnya dukungan pemerintah dan pelaku usaha terhadap sektor offline dalam meningkatkan perekonomian domestik. Menurutnya, sektor ritel dan pariwisata memiliki peran kunci dalam meningkatkan traffic ekonomi Indonesia, dengan Gerakan BINA (Belanja di Indonesia Aja) sebagai salah satu inisiatif strategis untuk memperkuat sektor tersebut.
Budihardjo menambahkan bahwa Gerakan BINA bertujuan untuk mendorong masyarakat agar lebih memilih berbelanja di dalam negeri. “Melalui inisiatif Gerakan BINA, yang diinisiasi bersama asosiasi dan berbagai ekosistem terkait, diharapkan masyarakat akan semakin tertarik berbelanja di dalam negeri. Hal ini akan mengurangi devisa yang keluar dari Indonesia, serta memperkuat daya beli lokal,” ujarnya.
Ketua Umum APPBI Alphonzus Widjaja, memprediksi bahwa puncak penjualan sektor ritel di Indonesia akan tercapai dalam minggu ini. Hal ini seiring dengan pencairan Tunjangan Hari Raya (THR) yang akan mendongkrak daya beli masyarakat, khususnya di Jakarta
Menurutnya puncak belanja tersebut akan didominasi oleh kategori produk non-makanan dan minuman, sementara setelah Idul Fitri, konsumsi masyarakat beralih ke makanan, minuman, serta hiburan.
“Ini adalah waktu yang paling dinanti-nanti, di mana konsumen memanfaatkan momentum THR untuk membeli berbagai barang yang sudah mereka incar, seperti pakaian baru, perhiasan, atau barang-barang elektronik,” ujar Alphonzus.
Namun, setelah perayaan Idul Fitri, tren belanja masyarakat beralih, dengan peningkatan permintaan pada produk makanan, minuman, serta sektor hiburan seperti restoran dan tempat rekreasi. Oleh karena itu program BINA Diskon menjadi program yang tepat untuk membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan lebaran.

Pada acara peluncuran BINA Diskon Lebaran 2025 ini, digelar live report dari daerah yaitu:
1. DPD APPBI Sumatera Selatan (Palembang Indah Mall) melaporkan kepada Menko Perekonomian
2. Laporan dari Erafone & More Entrop Papua Melaporkan Kepada Menteri Perdagangan.
3. DPD HIPPINDO Provinsi Bali yang didampingi oleh Perwakilan Dinas Perdagangan Kota Badung dan UMKM Binaan Melaporkan Kepada Menteri Pariwisata.
4. DPD APPBI Sulawesi Tenggara (The Park Kendari Mall) Melaporkan Kepada Wakil Menteri UMKM.
5. DPD HIPPINDO Provinsi Jawa Timur yang didampingi oleh Para Riteler Melaporkan Kepada Kepala Bapanas.