Ribuan Warga Bogor Khidmat Ikuti Doa dan Dzikir Bersama di Penghujung Tahun

Ribuan masyarakat Bogor membanjiri Lapangan Sempur, Kecamatan Bogor Tengah, pada malam pergantian tahun 2018-2019, Senin (31/12/2018) kemarin. Mereka sengaja berdatangan bukan untuk merayakan pesta kembang api, melainkan doa dan dzikir bersama lintas agama yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor beserta unsur musyawarah pimpinan daerah (Muspida) dan MUI Kota Bogor.
Untuk pertama kalinya kegiatan doa dan dzikir bersama lintas agama ini terwujud di Kota Bogor. Suasana khusuk dan khidmat itu tercipta atas rasa empati dan simpati masyarakat Bogor karena sebagian wilayah Indonesia sedang dilanda duka akibat bencana.
“Kita ingin menutup tahun dengan muhasabah, tidak dengan pesta pora, tidak dengan berlebihan. Selain memang karena saat ini negara kita sedang banyak bencana, termasuk Kota Bogor juga terkena bencana, kita ingin memberikan dukungan dan simpati kita terhadap saudara-saudara kita,” ujar Wali Kota Bogor, Bima Arya di lapangan Sempur.
Bencana yang terjadi mulai dari Gempa Bumi di Lombok dan Palu, Angin Puting Beliung di Bogor dan Cirebon, Tsunami yang menerjang pesisir Banten dan Lampung, hingga Tanah Longsor di akhir tahun yang terjadi di Kabupaten Sukabumi.
Menurut Bima, dengan diselenggarakannya doa dan dzikir bersama ini diharapkan terjauh dari bencana, khususnya untuk Kota Bogor. Selain itu ia juga menginginkan kegiatan tersebut menjadi agenda rutin setiap tahunnya.
“Kita ingin punya tradisi baru yang lebih maslahat, yang lebih bermanfaat. Tidak membuang-buang energi, tidak membuang-buang waktu untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. Mudah-mudahan, kegiatan muhasabah ini terselenggara rutin setiap tahun,” harapnya.