Sambut Ramadhan Provinsi NAD Gelar Lomba “Wonderful Ramadhan In Aceh”

Sebagai tujuan wisata halal di Indonesia, Provinsi Aceh melakukan terobosan kreatif menyambut bulan suci Ramadan dengan menggelar lomba Wonderful Ramadhan In Aceh. Lomba ini dibuka sejak 5-25 Juni 2016.
Peserta lomba ini terbuka bagi Warga Negara Indonesia yang berdomisili di Aceh dengan menunjukkan fotocopy KTP.
”Kami gelar lomba terkait Ramadhan, untuk memantik wisatawan di bulan suci ini,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Aceh, Reza Pahlevi kepada wartawan.
”Kita akan genjot ini di dunia maya, sama halnya dengan teknik yang digenjot oleh pak Menteri Pariwisata Arief Yahya yakni strategi POSE. Aceeh kini terus berkembang menjadi lokasi wisatawan halal. Bahkan mesjid Jami Aceh saja sudah banyak didatangi wisatawan, hanya ingin melihat Mesjidnya saja. Ini kita harus jaga terus dengan berbagai teknik,” ujarnya.
Peserta harus mimiliki akun Instagram dan Youtube, imbuh Reza. Karya video yang dikirimkan bersifat orisinal, tidak mengambil atau menjiplak buatan orang lain, tidak “mencuri” hasil kerja orang lain, baik sebagian maupun keseluruhan.
Selain itu, karya tidak mengandung unsur SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan) dan pornografi, satu peserta hanya boleh mengunggah satu karya dengan durasi 2-3 menit sudah termasuk opening dan closing.
Video yang diambil menggunakan kamera smartphone, DSLR, Mirrorless, dan sejenisnya dengan format full HD 1080×1920. Wajib upload video di Instagram berdurasi 1 menit (potongan dari video lengkap), dan video lengkap di upload ke akun Youtube masing-masing peserta dengan syarat link Youtube dicantumkan saat upload di Instagram.
Selain itu, masih kata Reza, follow dan tag akun Instagram @atwitlovers dan @disbudpar_aceh serta dengan tagar #thelightofaceh #halaltourism #RamadhandiAceh, peserta diperbolehkan menggunakan materi berupa musik atau lagu milik orang lain dalam karya videonya, namun harus seizin pemilik/free copyright, karya video menceritakan tentang suasana dan kegiatan Ramadhan di Aceh, karya video pemenang akan menjadi hak milik panitia dan dapat digunakan untuk publikasi pariwisata.
”POSE adalah paid media, own media, sosial media dan endorser. Semua sudah kami maksimalkan, dan kami akan genjot ini juga di sisi sosial media. Karena ini adalah bagian dari perjuangan kami mengangkat Aceh menjadi wisata Halal di dunia,” kata Reza.
Reza menambahkan, penentuan pemenang berdasarkan penilaian juri dan tentunya dengan kriteria. “Nanti kita lihat kesesuaian dengan tema, pesan yang disampaikan dan teknik pengambilan gambar dan editing. Aceh harus terus mendunia salah satunya dengan menggunakan sosial media,” ujar Reza.
Untuk hadiah Juara I HD External Harddisk 500GB + merchandise, juara II Powerbank 16000mhA + merchandise, Juara III Tongsis Monopod + merchandise dan masih banyak lagi.
Menpar Arief Yahya gembira dengan inisiatif yang dilakukan Aceh untuk mempopulerkan timing Ramadan dengan aktivitas social media ini. Ada tiga poin yang bisa diambil manfaat dari event yang mereka gulirkan itu. “Pertama, mempopulerkan Aceh sebagai Halal Destination! Kedua, mempromosikan Aceh melalui media sosial. Ketiga, menjadikan Ramadan sebagai momentum untuk mengambil point branding Aceh,” kata Arief Yahya.
Agar lomba ini diikuti oleh banyak orang, maka harus dipromosikan baik di media sosial, maupun media digital. “Promosikan! Ini akan membuat Aceh makin mendunia,” paparnya.