Saumlaki, Pintu Gerbang Menuju Kepulauan Tanimbar
Di suatu tempat di perairan timur Indonesia, antara Pulau Aru dan Kepulauan Kei di bagian timur, serta Pulau Timor di sebelah baratnya, berdirilah sebuah kepulauan nan indah bernama Tanimbar. Kepulauan ini terdiri dari 65 pulau-pulau kecil sebagai bagian dari provinsi Maluku. Beberapa pulau yang dikenal adalah Fordate, Larat, Molu, Maru, Wotap, Wuliaru, Selu, Sera, Selaru, dan yang terbesar adalah Yamdena. Berlayar dari Darwin, Australia menuju Laut Banda dengan Bandaneira atau Ambon sebagai tujuannya maka Saumlaki di Pulau Yamdena yang berhutan lebat adalah perhentian pertama yang sanggup menyegarkan pikiran dan perasaan Anda.
Saumlaki dikenal sebagai kota terbesar di Tanimbar yang berkembang dengan pengaruh kental Misionaris Kristen sejak tahun 1629. Untuk mencapai pulau terluar ini Anda membutuhkan waktu 5.5 jam perjalanan udara dari Jakarta ke kota Saumlaki. Rutenya adalah: Jakarta-Ujung Pandang-Ambon-Saumlaki. Bandar Udara Olilit di Saumlaki memiliki ukuran landasan pacu 1.200 x 23 m. Letaknya dekat dengan kota Saumlaki sekitar 2 km. Rencana bandara ini akan dipindahkan ke Desa Lolurun di Kecamatan Tanimbar Selatan, Kabupaten Maluku Tenggara.
Letak Saumlaki berada di Pulau Yamdena yang merupakan bagian dari Kepulauan Tanimbar. Kota ini adalah ibu kota Kabupaten Maluku Tenggara Barat setelah pemekaran tahun 1999. Mayoritas penduduknya tinggal di daerah pantai dengan daratan kapur dan karang. Pelabuhan Saumlaki terletak di pantai selatan Yamdena. Di bagian barat pulau ini masih berawa dan sedikit berbukit di bagian timurnya. Tempat tinggal penduduk di pesisir pantainya begitu terlihat damai, menara gereja muncul di antara pepohonan rimbun yang gagah menghadap kota. Dua pertiga dari penduduk Tanimbarese adalah pemeluk agama Katolik dan Kristen.
Sisanya adalah Islam, Budha, dan aliran kepercayaan animisme. Pelancong masa lalu mengatakan bahwa penduduk setempat kurang ramah dibandingkan dengan penduduk di Maluku. Sebagai daerah yang hampir terisolasi di Maluku, Tanimbar masih memaksakan diri untuk memperbaiki keterbatasan fasilitas layanan umum. Kota Saumlaki sendiri dibangun di sekitar jalan utama dengan gaya ruko Cina yang tidak biasa. Meskipun atraksi di sekitar pulau-pulau kurang populer namun petualang mungkin dapat menemukan jejak historis dan berinteksi akrab dengan penduduknya.
Saumlaki memiliki beberapa pantai indah salah satunya adalah Pantai Weluan yang memiliki air jernih dan pasirnya yang halus. Berikut ini beberapa tempat lain yang bisa menginspirasi Anda ketika berkunjung ke pulau ini. Desa Olilit yang terletak ke arah Bandara Olilit memiliki bangunan Kristus Raja. Bangunan ini adalah tempat ziarah utama umatKatolik di Yamdena. Wisata kristiani ini terletak di atas bukit dengan patung besar dan suasana yang nyaman untuk berdoa. Di jalan menuju Desa Olilit, Anda bisa berputar ke arah pesisir pantai dan akan menemukan Pantai Weluan yang bersih dan damai sehingga layak dikunjungi.
Anda bisa menyewa kapal di Pantai Weluan untuk menuju sebuah pulau dengan bebepa formasi batuan yang unik berdiam manis di tepi pantainya. Desa Tumbur di pantai barat daya Yamdena layak Anda kunjungi. Penduduk di desa ini mengukir kayu sebagai profesi utama mereka. Cari tahu perbedaan artistik tentang ukiran kayu modern, ukiran kayu abad pertengahan, dan ukiran kayu kuno. Hal terbaik yang ditawarkan Yamdena mungkin adalah formasi batu megalitik di Sangliat Dol. Tepat di pusat desa terdapat batuan berbentuk perahu dan Anda juga bisa menaiki sebuah tangga batu yang mengarah ke batuan berbentuk perahu lainnya. (arf)