Sistem Sanitasi dan Air Minum di Kota Makassar Dinilai Cukup Baik

0
Direktur Jenderal (Dirjen) Cipta Karya Kementerian PU-PR Sri Hartoyo menyebut, Kota Makassar merupakan salah satu wilayah dengan kondisi sanitasi yang cukup baik. Kondisi tersebut berbeda dengan sejumlah daerah lainnya di kawasan Indonesia timur, yang sangat tertinggal sistem sanitasinya.
“Tingkat kerendahan sanitasi itu berada di kawasan Indonesia Timur seperti NTT, NTB, dan Papua. Makassar salah satu daerah yang baik dari sisi sanitasi,” tutur Sri Hartoyo dalam acara City Sanitation Summit XVII Makassar 2017 dan Munas III Aliansi Kabupaten/Kota Peduli Sanitasi (AKKOPSI), di Four Point by Sheraton Makassar, Selasa (12/12).
Menurutnya, sanitasi merupakan hal pokok dan masuk kategori kebutuhan dasar manusia. Sehingga sanitasi harus betul-betul diperhatikan dengan baik. Serta hal ini menjadi tantangan terbesar Indonesia ke depan.
Jika dibandingkan dengan negara-negara di Asia Tenggara, capaian sanitasi dan air minum di Indonesia masih berada diurutan tiga terbawah setelah Kamboja dan Timur Leste. Ini berdasarkan data WHO-UNICEF pada 2015 lalu.
Pada 2016, capaian akses layak di Indonesia baru mencapai 76,1% untuk sanitasi yang meliputi 67,2% akses sanitasi layak, dan 8,9% akses sanitasi dasar.
Sedangkan untuk air minum capaiannya sudah mencapai 71,14%. Angka ini masih terbilang rendah jika dibandingkan dengan negara-negara di Asia Tenggara.
“Ini tantangan kita, bagaimana meningkatkan capaian akses sanitasi hingga 100%, karena ini sangat mempengaruhi sistem kesehatan masyarakat,” lanjutnya.
Ia menegaskan salah satu upaya pemerintah mendorong pencapaian sanitasi yang baik yaitu melalui berbagai pendekatan seperti penyediaan infrastruktur utama.
Peningkatan pelayanan infrastruktur berbasis masyarakat, serta pengaturan dan pembinaan kepada pemerintah daerah.
Infrastruktur utama di sektor sanitasi yang dimaksud adalah instalasi pengelolaan air limbah domestik, instalasi pengolahan lumpur tinja (IPLT), tempat memproses air sampah, tempat pengolahan sampah 3R, dan drainase lingkungan.
“Jadi tidak hanya membangun sarana dan prasarana saja, tapi bagaimana mengubah perilaku hidup masyarakat. Karena untuk bisa bersanitasi yang baik perlu perilaku hidup bersih dan sehat yang terus kita upayakan dengan berbagai cara,” jelasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *