Strategi Sulsel Sukses Menjadi Lumbung Pangan Nasional
Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan kebanggaannya karena daerah yang dipimpinnya menjadi salah satu lumbung pangan nasional.
Hal ini ia ungkapkan saat dirinya didaulat sebagai pembicara pada Musyawarah Nasional (Munas) Institut Pertanian Bogor (IPB) di International Convention Center, Bogor, Jabar, kemarin.
Dalam forum tersebut, Gubernur Syahrul berbagi strategi keberhasilan pertanian daerahnya yang dianggap berhasil dan produktif dalam sektor pertanian.
Dalam pemaparannya, ia mengungkap salah satu strateginya adalah pelibatan kelompok petani dan kerjasama TNI-Polri. Di samping itu, pihaknya tidak lupa menggunakan teknologi dengan terus melakukan riset-riset untuk pengembangan komoditas pertanian.
“Pelibatan kelompok-kelompok tani sangat penting. Begitu pula dengan riset dan permodalan. Selain itu, kerjasama dengan integrasi stakeholder selama tujuh tahun mendukung hal tersebut,” kata Gubernur Syahrul, dalam siaran persnya, Minggu, (17/12/2017).
Integrasi yang dilakukan dengan stakeholder antara Pemprov Sulsel, pemkab/pemkot, TNI/Polri, asosiasi, pengusaha dan masyarakat.
Gubernur Syahrul menjabarkan untuk komoditas pangan Sulsel pada tahun 2016, jumlah produksi beras mencapai 5,7 juta ton sebagai peringkat kedua nasional. Adapun produksi jagung sebesar 2,1 juta ton sebagai ketiga terbesar nasional.
Sulsel juga berkontribusi pada pertumbuhan pangan nasional sebesar 23 persen di seluruh Indonesia. Persentase tersebut setara Rp 88 triliun.
Kebijakan pangan Sulsel selalu mengedepankan kepentingan nasional serta terus memperhatikan kepentingan kebutuhan lokal masyarakat.
“Model kerjasama ini yang menjadi percontohan nasional dan menjadi program nasional,” tuturnya.