Tema “Perempuan Menyapa, Perempuan Berdaya” Serukan Aksi Nyata untuk Kesetaraan Gender Pada Peringatan Hari Ibu

0
676827869165c

Peringatan Hari Ibu ke-96 tahun 2024 digelar di pusat pemerintahan Kota Tangerang, Provinsi Banten, pada 22 Desember 2024. Acara tersebut dihadiri oleh Ibu Wakil Presiden Republik Indonesia, Selvi Ananda, serta Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi.

Dalam sambutannya, Menteri PPPA menegaskan bahwa peringatan Hari Ibu bukan sekadar momen untuk merayakan “Mother’s Day,” tetapi juga sebagai bentuk penghargaan dan apresiasi terhadap seluruh perempuan Indonesia atas peran, dedikasi, dan kontribusinya dalam membangun bangsa.

Hari Ibu di Indonesia diperingati berdasarkan momentum bersejarah Kongres Perempuan Pertama yang diselenggarakan di Yogyakarta pada 22 Desember 1928. Kongres ini menjadi tonggak penting dalam kebangkitan gerakan perempuan Indonesia yang memperjuangkan kesetaraan dan hak-hak perempuan untuk berpartisipasi dalam perjuangan kemerdekaan dan kehidupan sosial-politik bangsa. Melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 316 Tahun 1969, Hari Ibu akhirnya ditetapkan sebagai hari nasional untuk mengenang peran penting perempuan.

“Peringatan Hari Ibu di Indonesia berakar dari Kongres Perempuan Pertama yang menggarisbawahi pentingnya perempuan berorganisasi tanpa membedakan agama, etnis, atau kelas sosial. Maka, Hari Ibu bukan hanya sekadar penghormatan kepada jasa besar ibu, tetapi juga sebagai bentuk penghargaan terhadap seluruh perempuan Indonesia yang telah memberi kontribusi dalam pembangunan bangsa,” ujar Menteri Arifah.

Mengambil tema “Perempuan Menyapa, Perempuan Berdaya, Menuju Indonesia Emas 2045,” peringatan Hari Ibu ke-96 tahun ini mengingatkan akan pentingnya peran perempuan dalam mewujudkan masa depan bangsa.

Menteri Arifah menekankan bahwa pemberdayaan perempuan harus terus diperkuat di segala sektor, mulai dari pendidikan, pekerjaan, kesehatan, hingga politik, serta perlindungan terhadap perempuan dari berbagai bentuk kekerasan.

“Tema ini bukan hanya sebagai pengingat, tetapi juga sebagai panggilan untuk memperkuat peran perempuan di semua sektor. Memberikan akses yang setara bagi perempuan adalah kunci untuk membangun Indonesia yang lebih maju, inklusif, dan berdaya saing,” tambahnya.

Peringatan Hari Ibu kali ini juga disertai dengan peluncuran program Ruang Bersama Indonesia (RBI), yang bertujuan untuk memberdayakan perempuan dan melindungi anak-anak. RBI adalah pusat pemberdayaan yang melanjutkan dan memperkuat program Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA). Program ini diluncurkan serentak di enam titik di Indonesia, yaitu di Provinsi Banten (Kota Tangerang), Provinsi Jawa Timur (Kota Malang), Provinsi Jambi (Kabupaten Muaro Jambi), Provinsi Kalimantan Selatan (Kabupaten Barito Kuala), Provinsi Gorontalo (Kabupaten Bone Bolango), dan Provinsi Nusa Tenggara Timur (Kota Kupang).

“Ruang Bersama Indonesia (RBI) adalah gerakan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, akademisi, media, dan dunia usaha. RBI menyediakan ruang bagi perempuan untuk mengembangkan potensi mereka, sekaligus menyediakan ruang bagi anak-anak untuk tumbuh dan berkembang. Di tengah tantangan digitalisasi, RBI juga akan menjadi ruang edukasi yang mengenalkan kembali permainan tradisional, cerita sejarah, dan nilai-nilai kearifan lokal,” jelas Menteri Arifah.

Ruang Bersama Indonesia juga menjadi salah satu dari tiga program prioritas utama yang akan dijalankan selama lima tahun mendatang, bersama dengan Perluasan Fungsi Call Center SAPA 129 dan Penguatan Satu Data Perempuan dan Anak Berbasis Desa.

Selain itu, Peringatan Hari Ibu ke-96 juga diwarnai dengan berbagai kegiatan, seperti talkshow, seminar, kampanye “Dare to Speak Up”, serta sosialisasi konsep gerakan kolaboratif berbasis desa melalui RBI. Sebagai bagian dari kegiatan reflektif, upacara Hari Ibu juga diikuti dengan ziarah ke Taman Makam Pahlawan Kalibata dan anjangsana ke tokoh-tokoh pejuang perempuan.

Pada puncak acara, Menteri PPPA berharap agar generasi muda Indonesia dapat mengambil inspirasi dari perjuangan perempuan-perempuan terdahulu dalam menciptakan karya-karya besar yang mampu mengangkat harkat dan martabat bangsa. Ia juga mengajak seluruh pihak untuk menciptakan dunia yang lebih setara bagi perempuan, agar setiap perempuan di Indonesia bisa merasakan kesetaraan dan kesempatan yang lebih baik dalam kehidupan mereka.

“Perempuan Berdaya, Anak Terlindungi, Menuju Indonesia Emas 2045,” tutup Menteri PPPA.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *