Tim Patroli Kebakaran Hutan dan Lahan Percepat Proses Pencegahan Karhutla

0

Di awal bulan Oktober 2017 ini, pantauan titik panas atau hotspot di daerah rawan kebakaran hutan dan lahan mengalami ketidakstabilan. Berbagai upaya pencegahan karhutla seperti patroli, sosialisasi, monitoring cuaca dan anjangsana ke masyarakat, terus dilakukan oleh Brigade Pengendalian Karhutla Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Beradasarkan siaran persnya yang diterima Redaksi EL JOHN News disebutkan, hasil pantauan berdasarkan satelit NOAA tanggal 3 Oktober 2017,  pukul 20.00 WIB terdapat 6 hotspot di daerah rawan karhutla yaitu di Bangka Belitung, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi selatan . Sedangkan berdasarkan TERRA AQUA (NASA) confidence level ≥80% terdapat 7 hotspot, yaitu di Provinsi  Sumatera Selatan 1 titik, Riau 2 titik, Sulawesi Selatan 1 titik, dan Nusa Tenggara Timur 3 titik.

Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK, Raffles B. Panjaitan menyatakan, hal tersebut membuat Tim Posko Pengendalian Karhutla pun segera berupaya mempercepat proses pemadaman dengan bergerak sedini mungkin di lapangan, baik dari tingkat kabupaten, provinsi, pemda dan patroli yang dilakukan oleh Manggala Agni Daerah Operasional (Daops).

  “Posko ini menghimpun informasi mengenai cuaca, kondisi hotspot, kejadian kebakaran hutan dan lahan yang terjadi wilayah kerjanya untuk selanjutnya dilakukan koordinasi dan pelaporan secara berjenjang dan kemudian ditindaklanjuti sesegera mungkin”, tegas Raffles B. Panjaitan.

 Seperti yang dilakukan oleh Manggala Agni Daops Sarolangun pada Rabu, 3 Oktober 2017, Tim Patroli Terpadu menerima laporan adanya  kebakaran di lahan seluas sekitar 2 Ha dan segera melakukan pemadaman di Desa Dusun Dalam, Kecamatan Bathin Vlll, Kabupaten Sarolangun. Tim patrolipun akhirnya berhasil memadamkan api, serta melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk bersama-sama turut mencegah kebakaran hutan dan lahan.

 Hingga Rabu malam, 3 Oktober 2017, menurut pantauan posko dari Satelit NOAA terdapat jumlah hotspot sebanyak 2.328 titik di seluruh Indonesia. Sedangkan pada periode yang sama di tahun 2016, jumlah hotspot tercatat sebanyak 3.407 titik.  Terdapat penurunan jumlah hotspot sebanyak 1.079 titik atau 31,67%.

 Sementara, satelit TERRA-AQUA (NASA) mencatat terdapat 1.717 hotspot. Jumlah ini menurun sebanyak 1.782 titik (50,90%), jika dibandingkan dengan tahun 2016 pada periode yang sama, yaitu sebanyak 3.497 titik.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *