Tol Menuju KEK Tanjung Lesung, Resmi Ditetapkan Gubernur Banten

Untuk mendukung pariwisata di KEK Tanjung Lesung dan Taman Nasioanal Ujung Kulon akses menuju sana telah ditetapkan. Lokasi jalan tol yang menguhubungkan Tol Serang – Panimbang itu ditetapkan oleh Gubernur Banten H. Rano Karno dan didampingi Ketua Pokja Percepatan 10 Top Destinasi Kemenpar, Hiramsyah Sambudhy Thaib, Anggota Tim Percepatan Destinasi Ida Irawati, Asdep Pengembangan Wisata Budaya, Lokot Enda, dan beberapa pejabat Kemen-PUPR.
Dampak ekonomi dan sosialnya, akan semakin dahsyat. Masyarakat Pandeglang dan Banten pasti akan menerima manfaat langsung maupun tidak langsung. Pembangunan KEK itu sendiri sudah menyerap 85.000 tenaga kerja. Belum lagi efek domino dari pengembangan amenitas, seperti hotel, resort, convention center, rumah sakit, lapangan golf, restoran, café, mal dan tempat hiburan di sana. Supplay bahan baku dari masyarakat juga akan sangat mendorong peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan penduduk di sana.
Hiramsyah menyebut critical success factor pengembangan Tanjung Lesung di Pandeglang, Banten ini ada di akses. Satu A dari 3A, Atraksi, Akses, Amenitas, yang menjadi rumus pengembangan destinasi. Tol penghubung Serang-Panimbang ini kunci dan cara paling konkret untuk menuntaskan problematika yang menggantung selama lebih dari 20 tahun ini. “Kalau akses dibuka dengan tol, maka mobilitas orang dari Jakarta ke Tanjung Lesung semakin cepat, karena 170 kilometer itu dari tol ke tol,” ungkap Hiram.
Dengan begitu, orang Jakarta punya alternative berwisata ke arah Tanjung Lesung, Banten yang bisa dijangkau dengan jalan darat. Tidak seperti sekarang, hanya ke arah Bogor-Puncak, dan arah Bandung saja. “Jakarta Tanjung Lesung menjadi dekat, dan bisa ditempuh cepat. Tidak lelah di jalan. Tidak buang waktu di kemacetan. Ini akan membuat daya tarik Tanjung Lesung semakin kuat ke domestic market Jakarta,” kata Hiram yang juga Mantan Ketua Asosiasi Kawasan Pariwisata Indonesia itu.