Vaksinasi Anak 6-11 Tahun Telah Capai 2,3 Juta Dosis

Pemerintah terus menggenjot vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun. Ada progress yang baik sejak dimulainya program vaksinasi anak usia tersebut pada 14 Desember 2021 lalu, yakni dalam seminggu program vaksinasi ini sudah mencapai 2,3 juta dosis.
Program ini juga membantu menambah laju vaksinasi harian lebih dari 300 ribu dosis dalam 4 hari terakhir.
“Total sebanyak 2.324.644 dosis telah disuntikan untuk anak usia 6-11 tahun. Sedangkan, laju vaksinasi di wilayah Luar Jawa Bali meningkat dan menyumbang 55,6% dari laju rata-rata harian nasional,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dalam keterangan persnya secara virtual, Senin (27/12/2021).
Airlangga yang juga merupakan koordinator pelaksanaan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) luar Jawa-Bali ini mengungkapkan bahwa laju vaksinasi di wilayah luar Jawa-Bali juga meningkat dan menyumbang 55,6 persen dari laju rata-rata harian nasional.
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, hingga 27 Desember 2021 pukul 12.00 WIB cakupan vaksinasi dosis pertama mencapai 156,99 juta dosis atau 75,38 persen dari target sasaran. Sedangkan untuk dosis kedua mencapai 110,81 juta dosis atau 53,21 persen dari target.

Terkait pelaksanaan Program Vaksinasi Dosis Lanjutan atau Booster Program, Menko Ekon menyampaikan bahwa yang menjadi sasaran utama adalah tenaga kesehatan (nakes), tenaga penunjang yang bekerja di fasilitas layanan kesehatan (fasyankes), kelompok masyarakat lanjut usia (lansia), serta masyarakat Penerima Bantuan Iuran (PBI). Sedangkan, Program Vaksinasi Booster Mandiri menargetkan kelompok masyarakat di luar kelompok sasaran Program Vaksinasi Dosis Lanjutan.
“Program Vaksin Dosis Lanjutan (Booster Program) juga masih menunggu laporan dan rekomendasi ITAGI pada 10 Januari 2022,” imbuhnya.
Dalam keterangannya, Airlangga juga menegaskan bahwa selama Natal dan Tahun Baru pemerintah terus melakukan evaluasi semua kebijakan pengendalian COVID-19, terutama pelaksanaan PPKM. Pemerintah juga terus mendorong kewaspadaan dan menyiapkan berbagai langkah antisipasi, mengingat penyebaran varian Omicron yang semakin meluas kasusnya di seluruh dunia.

Terkait fasilitas karantina pemerintah, Menko Marves mengatakan bahwa di fasilitas karantina terpusat Rumah Susun (Rusun) Pademangan, Pasar Rumput, dan Nagrak tersedia kapasitas bagi 13.618 orang. Alternatif tambahan kapasitas juga terdapat di Rusun Pulogebang, Daan Mogot dan LPMP dengan kapasitas sebanyak 3.612 orang. Sedangkan untuk karantina di hotel swasta, total kapasitas sebanyak 16.588 kamar.
“Fasilitas RSDC Wisma Atlet tidak untuk karantina bagi PPLN (pelaku perjalanan luar negeri) yang datang dari luar negeri, tapi untuk isolasi dan perawatan yang positif COVID-19. Sedangkan untuk pelaksanaan karantina bagi WNI PPLN dapat dilakukan di fasilitas Rusun-Rusun atau tempat lain yang telah disiapkan,” pungkasnya. (Sumber Kemenko Perekonomian)