Wakil Menteri ESDM Berharap Lelang WK Migas bisa Mencapai 50 Persen

Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral hari Senin (19/2) ini mengumumkan penawaran WK (WK) Migas tahun 2018 di Gedung Kementrian ESDM. Setidaknya ada 26 WK Migas yang akan dilepas oleh Kementerian ESDM pada tahun ini dengan mekanisme Penawaran Langusng dan Lelang Reguler.
Wakil Menteri ESDM Archandra Tahar belum bisa memprediksi berapa WK Migas yang akan laku, namun ia berharap 50 persen dari 26 WK Migas yang dilepas dapat menarik bagi para investor.
“Kita tidak bisa memprediksi berapa yang laku. Tapi kita berharap laku semua meskipun impossible.” Ucap Wakil Mentri ESDM Archandra Tahar di Gedung Kementerian ESDM.
Dalam proses lelang ini Kementerian ESDM menggunakan skema Kontrak Bagi Hasil (Gross Split). Pemilihan skema ini memperhatikan ketentuan Permen ESDM No. 52 tahun 2017.
Untuk melancarkan kegiatan investasi Migas ini, Kementerian ESDM sudah banyak menghilangkan peraturan yang menghambat investasi di Indonesia. Setidaknya ada 60 peraturan yang dianggap menghambat perizinan investasi Migas di Indonesia yang dihapus oleh Kementerian ESDM, termasuk Permen dll.
“Kami buang peraturan yang tidak memberikan added value.” Kata Wakil Menteri ESDM.
Terkait masalah perpajakan, Kementerian ESDM bekerja sama dengan Kementerian Keuangan untuk menyediakan insentif yang cukup untuk kegiatan ekplorasi dan eksploitasi di Indonesia.
Kementerian ESDM berencana akan melelang 40 blok di tahun ini. First Round lelang WK Migas berlangsung dari hari ini, sementara Second Round akan dilakkukan 6 bulan mendatang.
Pemilihan Blok yang akan dilelang oleh Kementerian ESDM melalui proses dan tahapan yang panjang. Kementerian ESDM perlu mengumpulkan berbagai data untuk menguji kelayakan dari blok-blok Migas.
Untuk Second Round lelang WK Migas, Kementerian ESDM masih perlu menguji data-data yang tersedia di blok-blok migas di Indonesia.