Waspad DBD, Sequis Life Bayar Asuransi DBD Miliaran Rupiah

0
Waspada-DBD-1120x680

Wabah demam berdarah dibeberapa daerah di Indonesia membuat rumah sakit banyak menerima pasien termasuk juga klaim pembayaran asuransi kesehatan. Seperti halnya Sequis life, yang telah  membayar klaim kesehatan untuk DBD dengan sistem reimbursement  selama 2018 sebesar Rp677 juta dan klaim kesehatan dengan sistem cashless sebesar lebih dari Rp1,5 miliar.

Seperti diketahui penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) sedang terjadi secara masif di beberapa daerah di Indonesia. Beberapa daerah bahkan menjadi daerah dengan jumlah kasus kematian terbanyak akibat DBD, seperti di Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Kupang (Kemenkes).

Tes sederhana yang dapat dilakukan untuk mengetahui DBD adalah tes Tourniquet atau dikenal dengan Rumpel-Leede (Kerapuhan kapiler tes atau tes kerapuhan kapiler) atau disebut tes Petechiae.

Tes ini dilakukan dengan cara mengikat lengan bahu dengan sabuk atau manset tensi agar darah terbendung dan pada lengan bawah dibuat pola lingkaran diameter 5 cm. Bila dalam 10 menit terbendung lebih dari 10-20 bintik dapat dipastikan 80% positif DBD. Namun, dengan menggunakan cara ini bisa juga terjadi false positif (kesalahan hasil positif yang diakibatkan faktor lain).

Artinya, belum tentu  tidak terkena demam berdarah hanya karena kurang dari 10 bintik, bisa saja belum pecah. Ada baiknya,  jika merasa demam lebih dari 2 hari, segera memeriksakan diri ke dokter untuk diagnosa lebih lanjut.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam OMNI Hospitals Alam Sutera dr. Sandy Perkasa, Sp.PD mengatakan bahwa jika ternyata demam yang dialami terdiagnosa demam berdarah maka harus segera diobati sebelum mengalami fase kritis yang dapat menyebabkan kematian.

Adapun demam berdarah memiliki beberapa fase mulai dari fase awal merasa demam cukup tinggi hingga 40 derajat celsius yang berlangsung selama 1 hari hingga 7 hari. Pada fase ini, penderita DBD dianjurkan memperbanyak minum air putih untuk mencegah dehidrasi dan membantu menurunkan suhu tubuh.

Selain demam, gejala yang ditemukan pada fase ini seperti infeksi tenggorokan, sakit di area bola mata, anoreksia, mual dan muntah. Ketika dilakukan pemeriksaan lab pun ditemukan jumlah sel darah putih dan trombosit yang menjadi turun.

Vice President of Life Operation Division Sequis Eko Sumurat menyarankan agar jika ada anggota keluarga ada yang terserang demam berdarah agar segera dibawa ke rumah sakit. Apalagi, saat penyakit DBD sedang mewabah.

Mengingat penyembuhan demam berdarah membutuhkan banyak biaya, tidak hanya sekadar biaya pengobatan saja tetapi ada biaya tambahan yang harus dipenuhi, seperti transportasi dan akomodasi keluarga pasien selama pengobatan, tertundanya pekerjaan, dan menggerus anggaran keluarga. Oleh sebab itu, Eko menyarankan agar selain memberantas nyamuk penular, masyarakat juga perlu mengantisipasi dengan cara memiliki asuransi kesehatan.

“Asuransi kesehatan akan berguna saat kita harus rawat inap. Untuk itu, Sequis menyediakan produk asuransi kesehatan yang tidak hanya memberikan perlindungan penyakit tropis seperti DBD, tetapi juga untuk komplikasi selama dan setelah perawatan DBD,” ujar Eko.

Ia juga mengatakan bahwa hingga Desember 2018, Sequis telah membayarkan klaim kesehatan untuk penyakit DBD sebesar lebih dari 677 juta untuk 186 kasus klaim kesehatan penyakit DBD dengan sistem reimbursement dan klaim kesehatan penyakit DBD dengan sistem cashless sebesar lebih dari 1,5 miliar untuk 170 kasus. Klaim penyakit DBD ini didominasi dari produk Sequis Q Health Platinum Plus Rider.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *