Wisata Pilgrim Umat Buddha Menjadi Momentum Membangun Spiritual Borobudur dan Tingkatkan Ekonomi Masyarakat Lokal

0
IMG_6859

Penyelenggara dan Peserta Wisata Pilgrim Bersama Perwakilan Pemkab dan Pemkot Magelang Foto Bersama Saat Acara Welcome Dinner di Manohara Resto Borobudur, Magelang

Direktur Pemasaran, Pelayanan, dan Pengembangan Usaha PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (TWC), Hetty Herawati mengatakan wisata pilgrim di Candi Borobudur yang sedang digalakan TWC merupakan implementasi dari kesepakatan empat Menteri dan dua Gubernur. Kesepakatan tersebut, yakni menjadikan Candi Borobudur sebagai tempat untuk kegiatan keagamaan Selain itu, kesepakatan bersama ini, sudah sesuai dengan fungsi Candi Borobudur sebagai tempat spiritual.

“Ini menjadi sebuah momentum untuk memulai  membangun spiritual Borobudur. Jadi Borobudur tidak hanya sebagai tempat wisata tetapi sebagai tempat atau destinasi untuk ibadah bagi Buddhist. Dan kita bisa tau bahwa Buddhist ini komunitasnya cukup besar di Asia,” kata Ety saat acara Welcome Dinner bersama peserta Famtrip Spiritual Borobudur,  di Manohara Hotel Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Selasa (05/09/2023).

Menurut Hetty, wisata pilgrim tidak hanya memberikan pengalaman rohani, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi yang signifikan bagi warga sekitar destinasi. Dengan demikian semakin banyaknya wisatawan mancanegara (wisman) yang datang untuk beribadah sambil berwisata,  maka akan ada  potensi pergerakan ekonomi  yang massif untuk masyarakat lokal.

“Dampaknya kita harapkan tentu saja akan menarik lebih banyak wisatawan asing, utamanya dari negara-negara berbasis Buddhis ya. Tapi  tujuan akhirnya adalah untuk mengembangkan atau meningkatkan ekonomi Masyarakat di sekitar Borobudur karena pada dasarnya Tourism itu sebuah industri yang melibatkan banyak pihak, melibatkan banyak Masyarakat dan juga ikut menggairahkan UMKM,” tutur Ety.

Selain itu,  Hetty mengungkapkan wisata pilgrim dapat menciptakan koneksi baru serta memperkuat koneksi yang sudah terbangun sesama  tour operator. baik yang di Indonesia maupun  dunia, utamanya kawasan Asia Tenggara. Oleh karena itu,  kehadiran tour operator sangat penting untuk mengoptimalkan wisata pilgrim di Candi Borobudur.

“Dampaknya kita harapkan tentu saja akan menarik lebih banyak wisatawan asing khususnya, utamanya dari negara-negara berbasis Buddhis ya  tapi tujuan akhirnya adalah untuk mengembangkan atau meningkatkan ekonomi masyarakat di sekitar Borobudur karena pada dasarnya Tourism itu sebuah industri yang melibatkan banyak pihak, melibatkan banyak Masyarakat dan juga ikut menggairahkan UMKM,” ujar Ety.

Lebih lanjut Hetty menjelaskan, wisata pilgrim merupakan wisata yang mengajarkan kecintaan terhadap tempat yang disucikan. Dengan demikian, wisatawan yang terlibat dalam wisata pilgrim ini, merupakan wisatawan yang  ikut  menjaga dan melestarikan Candi Borobudur.

“Ketika destinasi punya nilai spiritual dan digunakan untuk ibadah itu otomatis orang akan menghargai, lebih menjaga kelestariannya, lebih menghormati tentu mereka tidak ingin tempat ibadah yang sacral itu kemudian dirusak dan sembarangan,” terang Ety.

Hal senada juga disampaikan Vice President ABTO yang juga sebagai Duta Wisata Spiritual Candi Borobudur Efendi Hansen. Ia mengatakan untuk memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat di sekitar Borobudur, maka yang harus dilakukan menjadikan Borobudur sebagai  pusat wisata spiritual di dunia.

“Semua akan terkejut bukan dunia saja yang kita kerjakan tapi masyarakat kita semua akan melihat. Dan tentu ini akan memberikan dampak yang luas, salah satunya dari perekonomian Masyarakat di sekitar Candi Borobudur, karena Borobudur satu-satunya di negara kita yang mempunya Candi yang begitu indah. Sekian ratus tahun kita menganggapnya hanya sebagai sebuah monument biasa saja untuk pendidikan dan budaya serta riset, tetapi sekarang atas saran pemerintah bagaimana jadi spiritual tourism ini luar biasa,” kata Efendi Hansen.

Menurut Efendi Hasan, dengan dukungan dari Pemerintah dan kerja bersama antar komponen maka untuk mencapai Borobudur sebagai pusat wisata religi umat Buddha di dunia tidak akan sulit.

“Tentu dengan kebersamaan kita Pilgrim di Borobudur ini dapat terlaksana dengan lancar sesuai dengan apa yang diinstruksikan Presiden dan sesuai dengan sambutan Menteri Agama, di mana saat beliau naik menjadi Menteri dua tahun lalu langsung menyebutkan bahwa Borobudur diharapkan menjadi Mekahnya umat Buddha dunia,” tutup Efendi Hansen.

Seperti diketahui, Famtrip Spiritual Borobudur yang mengajak para CEO tour operator dari enam negara pada 4-7 September 2023 merupakan batc kedua. Untuk batch pertama, TWC telah menggelar para  bulan Agustus.

Di batch kedua ini, para peserta famtrip  melakukan proses sembahyang di Candi Borobudur.,  kemudian dilanjutkan dengan mengunjungi objek wisata berbasis candi, pusat kerajinan hingga berbelanja.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *