Akibat Erupsi Gunung Agung, Turis China Mulai Lirik Danau Toba dan Lombok
Erupsi Gunung Agung yang aktivitasnya meningkat beberapa hari lalu, membuat otoritas di negara lain mengeluarkan himbauan kepada warganya yang ingin berplesiran ke Bali. Umumnya mereka meminta warganya untuk mengalihkan ke destinasi wisata di Indonesia yang aman dari erupsi. Hal itulah yang juga dilakukan China kepada warganya, akibatnya banyak wisatawan asal China yang kini melirik objek wisata di Danau Toba, Sumatera Utara dan Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Selain Danau Toba dan Lombok, mereka juga sudah banyak yang bertanya-tanya tentang paket wisata Raja Ampat,” kata Konsul Pariwisata KJRI Shanghai, Chandra Hasan, di Shanghai, Senin, 11 Desember 2017.
Para wisatawan China akan ke Bali, jika pemerintah Indonesia menyatakan tidak ada lagi yang perlu dikhawatirkan dari dampak letusan gunung api yang dekat dengan objek wisata Pura Besakih di Kabupaten Karangasem itu. Itulah yang dihimbau Pemerintah China untuk melindungi warganya dari ancaman erupsi Gunung Agung.
Setiap hari, Garuda Indonesia maupun maskapai penerbangan asal China, terdapat pula penerbangan langsung dari Shanghai menuju Manado dan Bintan. Chandra memperkirakan wisatawan China yang berkunjung ke Bali akan pulih pada menjelang Tahun Baru Imlek 2018.
“Kalau pun kunjungan ke Bali pada Natal dan Tahun Baru 2018 terpengaruh letusan Gunung Agung, maka saya yakin Imlek tahun depan sudah pulih,” katanya.
Chandra menjelaskan seperti tahun-tahun sebelumnya, Tahun Baru Imlek menjadi momen bertambahnya wisatawan China yang datang ke Indonesia, khususnya Bali. Masa liburan Tahun Baru Imlek di daratan Tiongkok dan sekitarnya jauh lebih panjang daripada Natal dan tahun baru masehi.
Ia juga menganggap letusan Gunung Agung tidak memberikan pengaruh besar terhadap kunjungan wisatawan asal China.
“Apalagi orang-orang Shanghai kebanyakan sudah pernah berlibur ke Bali. Tentu mereka ingin berlibur ke beberapa objek wisata lain di Indonesia,” ujar Chandra.
Shanghai memberikan kontribusi terbesar wisatawan asal China yang berkunjung ke Indonesia.
Paket wisata Indonesia sudah mulai ramai dan banyak ditemukan di aplikasi penjualan daring terbesar di China, seperti CTrip.
Selama periode 2014-2019, Presiden Joko Widodo menargetkan kunjungan 20 juta wisatawan asing, separuh di antaranya berasal dari China. Pada tahun 2016, jumlah kunjungan wisatawan China mencapai 1,5 juta, sedangkan tahun 2017 ditargetkan sebanyak 2,5 juta.
China memberikan kontribusi terbesar wisatawan asing ke Indonesia selama tiga tahun terakhir sekaligus menggeser Australia, Malaysia, dan Jepang.
Namun untuk kunjungan ke kawasan Asia Tenggara, wisatawan China masih banyak yang berlibur ke Thailand, Singapura, dan Malaysia. (Sumber Antara)