Menteri PPPA Serukan Masyarakat Lebih Rasional Tanggapi Fenomena Koin Jagat

0
menteri-pemberdayaan-perempuan-dan-perlindungan-anak-pppa-arifah-fauzi_169

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, menyampaikan seruan agar masyarakat, khususnya anak-anak, lebih bijaksana dan rasional dalam merespons fenomena pencarian Koin Jagat yang belakangan ini tengah viral di berbagai wilayah. Fenomena ini memicu kecenderungan masyarakat untuk menggali tanah dengan keyakinan bahwa ada koin yang tersembunyi di bawah permukaan tanah, meskipun beberapa kejadian telah berujung pada kerusakan fasilitas umum.

Arifah menyebutkan bahwa fenomena ini kemungkinan besar merupakan permainan dari pihak-pihak yang tidak dapat diketahui identitasnya, yang sengaja menyebarkan informasi yang tidak jelas kebenarannya.

“Ini adalah sebuah permainan yang tidak diketahui oleh kita siapa yang bertanggung jawab atasnya,” ujar Arifah di Istana Kepresidenan Jakarta pada Selasa (14/1/2025).

Menurut Arifah, fenomena Koin Jagat ini mencerminkan kurangnya pemahaman masyarakat dalam memilah dan memilih informasi yang beredar, sehingga mempengaruhi mereka untuk mudah percaya pada isu yang belum terverifikasi.

Afifah menekankan pentingnya menyadarkan masyarakat agar tidak terburu-buru mempercayai informasi yang belum jelas asal-usulnya, yang dapat menimbulkan dampak negatif.

Lebih lanjut, Arifah menyoroti bahwa fenomena ini banyak melibatkan anak-anak, yang tidak hanya berisiko mengalami kebingungan dan kepanikan, tetapi juga dapat menyebabkan kerusakan akibat aktivitas menggali tanah secara sembarangan. Hal ini, menurut Arifah, perlu menjadi perhatian serius karena dapat membahayakan keselamatan dan fasilitas umum.

Untuk itu, Arifah menekankan pentingnya melakukan penelusuran lebih lanjut mengenai asal-usul aplikasi Koin Jagat yang belum jelas kredibilitasnya. Ia juga meminta agar pihak-pihak terkait melakukan upaya-upaya edukasi yang lebih intensif kepada masyarakat agar bisa lebih kritis terhadap informasi yang beredar di media sosial atau platform lainnya.

“Kami akan mendalami fenomena ini dan mencari tahu siapa yang mendalangi serta penyebabnya kenapa hal ini bisa menyebar begitu cepat,” tambahnya.

Selain itu, Arifah juga menegaskan bahwa keluarga dan sekolah memiliki peran penting dalam mendidik anak-anak agar tidak mudah terpengaruh oleh berita yang belum tentu benar. Pendidikan tentang literasi informasi sangat dibutuhkan agar anak-anak bisa memilah dengan lebih bijak, serta tidak mudah terjerat dalam fenomena-fenomena yang tidak berdasar.

“Kami berharap ada kesadaran dari masyarakat, terutama orang tua dan guru, untuk mengajarkan anak-anak mereka agar lebih rasional dan tidak mudah terbuai oleh isu-isu yang tidak jelas kebenarannya,” tutup Arifah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *