BPS : Erupsi Gunung Agung Tak Pengaruhi Kondisi Ekonomi Nasional

0

Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, dampak dari letusan Gunung Agung di Bali tidak berpengaruh secara signifikan terhadap angka inflasi nasional yang telah ditargetkan dalam APBN-P Tahun 2017 sebesar 4%.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala BPS, Suhariyanto di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Senin (4/12).

Suhariyanto mengatakan, dampak dari meletusnya Gunung Agung akan berpengaruh hanya kepada daerah atau wilayah itu sendiri.

“Secara keseluruhan enggak ya, tidak pengaruh besar terhadap pertumbuhan ekonomi, mungkin untuk Kabupaten sendiri, iya,” kata Suhariyanto.

Dia menyebutkan, inflasi November 2017 yang sebesar 0,20% ini merupakan hasil survei di 82 kota, di mana 68 kota mengalami inflasi, dan 14 kota alami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Singaraja, Bali dengan 1,80% sedangkan deflasi tertinggi di Tual sebesar -2,74%.

“Kalau kita lacak, setidaknya ada 3 komoditas yang berpengaruh, yang paling besar itu kenaikan harga pasir, kemudian penyumbang lainnya di Singaraja adalah beras dan bawang merah yaitu 0,18 dan 0,12%,” jelas dia.

Pria yang akrab disapa Kecuk ini menjelaskan, tingginya inflasi di Singaraja dikarenakan pemenuhan kebutuhan akan pasir, bawang merah dan beras menjadi memutar dan diperlukan ongkos yang cukup tinggi.

“Tapi dampaknya ke Bali keseluruhan saya pikir enggak, kita berharap cepat-cepat selesai,” ungkap dia.

Tidak hanya itu, Kecuk juga menuturkan bahwa kenaikan tarif 9 ruas tol hingga akhir tahun dan juga kenaikan harga pangan hingga akhir tahun tidak memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap target inflasi nasional.

“Saya pikir kalau tolnya hanya di 9 ruas tol mungkin akan berpengaruh tapi enggak akan terlalu besar karena kan dia bobotnya enggak besar ya, tapi jangan dulu lah ya kita tunggu sampai Desember dulu biar aman. Kalau inflasi terkendali kan daya beli juga bagus ya,” papar dia.

Untuk harga pangan, Kecuk mengungkapkan, upaya pemerintah mengendalikan inflasi berhasil melawan tren kenaikan harga pangan di akhir tahun. Pasalnya, inflasi 0,20% merupakan lebih rendah dibandingkan November 3 tahun yang lalu.

“Artinya upaya pemerintah jauh lebih bagus, 0,20% jauh lebih rendah dibanding November tahun-tahun sebelumnya. Nah dengan pengalaman ini saya berharap Desember juga akan terkendali. Ini kalau kita lihat beras naik cuma karena bobotnya besar sumbang 0,03%, cabai merah kita kurangi konsumsinya bareng-bareng, saya kira akan terkendali,” tukas dia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *