Wakil Presiden Resmikan JKIEC 2017 di Universitas Brawijaya

Wakil Presiden Jusuf Kalla meresmikan Jusuf Kalla Innovation and Entrepreneurship Centre (JKIEC). JKIEC berlokasi di Universitas Brawijaya (UB).
Dalam kegiatan itu, JK juga menjadi keynote speaker dalam Seminar Nasional Hilirisasi Inovasi Tehnologi dan Start-up Bisnis.
JKIEC diharapkan menjadi kawah candra dimuka untuk menghasilkan entrepreneur yang kreatif dan inovatif dalam memberikan solusi tehadap permasalahan yang muncul di masyarakat.
“UB, ingin mendedikasikan diri kepada inovasi, bagaimana hasil riset menjadi sebuah barang berharga. Fungsinya tidak lagi mengumpulkan hasil penelitian, tetapi bagaimana inovasi dikembangkan dengan baik,” kata Jusuf Kalla saat menyampaikan materinya, Senin (4/12).
“Saya berterima kasih, adanya Innovation and Entrepreneurship Centre yang diharapkan, bagaimana menggabungkan dunia pendidikan dengan menciptakan teknologi untuk dunia usaha,” kata JK.
Menurut Wapres, sebuah negara tak bisa bergantung kepada kekayaan sumber daya alam. Contohnya adalah Venezuela maupun Saudi Arabia dan negara-negara Afrika. Kekayaan SDA ternyata tak menjamin kemajuan negara tersebut. Mereka malah justru tertinggal karena tak mengikuti perkembangan teknologi atau tak memanfaatkannya.
“Venezuela dulunya negara yang memiliki cadangan minyak terbesar, terkaya di Amerika. Tetapi, kini justru menjadi negara termiskin. Indonesia dengan kekayaan alamnya, harus dibarengi dengan kemajuan teknologi, manajerial yang baik,” sebut JK.
Hilirasi Inovasi Tehnologi dan Start-up Bisnis, kata JK, memberikan peluang bagi enterprenuer muda. Banyak riset bisa dikembangkan sebagai ladang usaha.
“Jadi tak lagi, anak-anak muda ingin menjadi PNS, karena yang direkrut cuma sedikit. Saat ini, membuka usaha tidak perlu punya toko atau barang dan itu tak mungkin bisa dilakukan pengusaha seusia saya,” ujar JK.
“Jangan sampai hasil riset hanya dipamerkan. Tapi harus bisa dijual menjadi lahan usaha yang baik,” sambung JK.
Wapres hadir didampingi istri, Menristek Dikti, M. Nasir, Wakil Gubernur jawa Timur, Saifullah Jusuf, dan Wali Kota Malang, Moch Anton.