Danau Towuti, Terbesar setelah Danau Toba

0

danau-towuti

Danau Towuti merupakan sebuah danau yang terletak di Kecamatan Towuti, Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan. Kawasan Danau Towuti merupakan bagian dari Taman Wisata Alam Danau Towuti. Taman Wisata tersebut dikelola oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Selatan, di bawah Departemen Kehutanan Republik Indonesia. Selain sebagai objek wisata, danau ini juga berfungsi sebagai jalur penyebrangan yang dapat menghubungkan antara Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara. Danau Towuti ini tercatat sebagai danau air tawar terluas kedua setelah danau Toba di Sumatera Utara. Di danau yang memiliki luas 56.000 hektar ini, Anda bisa menikmati pemandangan hamparan air yang biru menyegarkan mata. Saat matahari terbit dan tenggelam juga menjadi waktu yang tepat untuk mengunjungi danau. Disini, terdapat 14 jenis ikan air tawar endemic Sulawesi Crocodylus Porosus dan Hydrosaurus Amboinensis. Maka, jika Anda memiliki hobi olah raga memancing, tak ada salahnya untuk membawa alat pancing Anda untuk mencoba peruntungan Anda dalam memancing ikan di danau ini.

Danau yang merupakan danau tektonik yang oligotrofik ini dapat dijangkau dengan menggunakan kendaraan bermotor dari Ibukota Sulawesi Selatan, Makassar, dengan jarak 547 km. Jarak sejauh itu bisa Anda tempuh selama 7 jam 27 menit. Akan tetapi, jangan khawatir, jarak sejauh itu bisa terbayarkan dengan semua keindahan pemandangan yang disuguhkan oleh Danau Tuwoti. Kawasan ini merupakan salah satu dari 3 gugusan danau tectonic di kompleks Malili. Danau Towuti adalah danau terluas kedua di Indonesia setelah Danau Toba. Di danau ini terdapat beberapa pulau yang sangat potensial untuk dikembangkan dalam rangka penggiatan kegiatan wisata alam. Salah satu pulau di kawasan ini dan juga merupakan pulau terbesar, adalah Pulau Loeha.

Panorama alam, kekayaan jenis flora fauna, dan bentang alam kawasan Danau Towuti merupakan daya tarik utama dari kawasan ini. Danau ini merupakan habitat alami dari 14 jenis ikan air tawar endemik Sulawesi. Danau Towuti juga merupakan habitat alami dari 87 % dari 27 jenis Moluska air tawar endemik Sulawesi (Whitten et al, 2002). Danau ini merupakan habitat Crocodylus porosus, Hydrosaurus amboinensis, serta berbagai jenis satwa liar lainnya. Wilayah daratannya merupakan habitat Babyrousa babirussa, Bubalus quarlesi, dan lain-lain. Kawasan perbukitannya dengan pepohonan yang rimbun merupakan tempat hidup berbagai jenis Aves.

Danau terluas kedua di Indonesia setelah Danau Toba. Maksimum area danau seluas ± 56.108 ha pada elevasi 293 m dpl Kedalamannya mencapai ± 203 m. Merupakan contoh perwakilan ekosistem danau tectonic. Danau dapat dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan wisata tirta yang dipadukan dengan kegiatan wisata minat khusus, seperti hiking, dan lain sebagainya. Panorama alam yang indah dapat dinikmati setiap saat, dari pagi hingga malam hari. Di dalam danau terdapat beberapa pulau, diantaranya adalah Pulau Loeha yang merupakan pulau terbesar di danau ini. Merupakan habitat alami dari beberapa jenis fauna.

Danau ini merupakan habitat alami dari 14 jenis ikan air tawar endemik Sulawesi. Danau Towuti juga merupakan habitat alami dari 87 % dari 27 jenis Moluska air tawar endemik Sulawesi (Whitten et al, 2002). Danau ini merupakan habitat Crocodylus porosus, Hydrosaurus amboinensis, serta berbagai jenis satwa liar lainnya. Wilayah daratannya merupakan habitat Babyrousa babirussa, Bubalus quarlesi, dan lain-lain. Kawasan perbukitannya dengan pepohonan yang rimbun merupakan tempat hidup berbagai jenis Aves. Towuti ini tercatat sebagai danau air tawar terluas kedua setelah danau Toba di Sumatera Utara, danau Towuti memberikan jasa lingkungan pada ekosistem di sekelilingnya.

Salah satu danau tektonik ini masih menyimpan misteri : kedalaman permukaannya. Disini, terdapat 14 jenis ikan air tawar endemic Sulawesi Crocodylus Porosus dan Hydrosaurus Amboinensis. Danau Towuti yang luasnya 56.000 Ha terdapat di wilayah Kompleks Malili, Sulawesi Selatan dan merupakan danau tektonik yang oligotrofik. Danau ini telah ditetapkan sebagai kawasan Taman Wisata Alam berdasarkan keputusan Mentan No. 274/Kpts/Um/1979. Meskipun sudah ditetapkan sebagai kawasan Taman Wisata Alam, danau yang luas ini juga digunakan untuk berbagai keperluan antara lain PLTA, perikanan tangkap, navigasi, ekowisata dan sumber air untuk kebutuhan domestik.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *