Taman Nasional Bogani Nani Wartabone
Taman Nasional Bogani Nani Wartabone adalah taman nasional yang terletak di Semenanjung Minahassa, Sulawesi. Taman nasional ini memiliki luas sebesar 2.871,15 km². Sebelumnya, taman nasional ini dikenal sebagai Taman Nasional Bogani Nani Wartabone. Taman Nasional Bogani Nani Wartabone didirikan pada tahun 1991. Nama taman nasional ini berasal dari Nani Wartabone, Pahlawan Nasional Indonesia. Taman Nasional Bogani Nani Wartabone atau yang biasa disingkat TNBNW, merupakan salah satu kawasan konservasi seluas 297,11 ha yang sebagian wilayahnya terletak di Provinsi Sulawesi Utara dan sebagian lagi terletak di Provinsi Gorontalo. Taman Nasional Bogani Nani Wartabone saat ini dikelolah oleh balai TNBNW yang terletak di Kota Kotamobagu Provinsi Sulawesi Utara. Untuk mencapai tempat ini dibutuhkan waktu sekitar 4 jam dari Kota Manado.
Satwa burung yang menjadi maskot taman nasional adalah maleo (Macrocephalon maleo), dan kelelewar bone (Bonea bidens) merupakan satwa endemik taman nasional. Ada dua rute yang dapat dilalui untuk sampai ke TNBNW, yaitu dari Kota Manado dan Kota Gorontalo. Pertama, dari Kota Manado ke Kotamobagu yang berjarak sekitar 185 km, pengunjung dapat menggunakan jalan darat dengan kendaraan roda empat dengan waktu tempuh sekitar 4 jam. Dari Kotamobagu perjalanan dilanjutkan ke Toraut yang jarak 69 km dengan waktu tempuh sekitar 1 jam, atau dari Kotamobagu ke Maelang yang berjarak 100 km dengan waktu tempuh sekitar 3 jam. Kedua, Dari Kota Gorontalo ke TNBNW yang berjarak sekitar 20 km, pengunjung dapat menggunakan kendaraan roda empat dengan waktu tempuh sekitar 2 jam.
Taman Nasional Bogani Nani Wartabone ini mirip seperti hutan lindung yang memiliki beberapa sub-lokasi wisata juga didalamnya. Ada habitat perkembang biakan Maleo, beberapa air terjun, sumber air panas, pemandian air panas dan juga ada gua batu berkapur. Tak heran memiliki banyak tempat wisata didalamnya, luasnya saja bisa seperti membentuk satu kota atau mungkin satu propinsi sendiri. Meninjau habitat perkembang biakan Maleo, burung yang cukup mirip dengan ayam namun kepalanya lebih kecil dan ukuran badannya cenderung lebih besar daripada ayam, berada di dua lokasi yaitu di Tambun dan Muara Pusian.
Di Indonesia Maleo hanya terdapat di pulau Sulawesi dan karena kemerosotan populasinya mungkin di Sulawesi lah populasi yang paling banyak. Burung Maleo ini hanya tinggal di alam tropis karena dia memiliki kebiasaan untuk menanam telurnya di dalam pasir/tanah di suhu yang panas, bahkan biasanya Maleo meletakan telurnya di dekat sumber air panas seperti yang ada di Tambun ini. Di kedua habitat perkembang biakan Maleo di Taman Nasional Bogani Nani Wartabone, di Tambun dan Muara Pusian, lokasinya berdekatan dengan sumber air panas, sehingga banyak terjadi aktivitas penetasan telur yang dijadikan sebagai ‘hiburan’ menarik bagi para pengunjung.
Melihat tata cara alami yang terjadi saat telur menetas didalam tanah dan merangkak keluar dari tanah untuk mencari induknya merupakan hal yang sulit didapatkan di tempat lain. Selain burung Maleo di Taman Nasional Bogani Nani Wartabone juga masih banyak flora dan fauna lain, berdasarkan dari catatan taman ini memiliki 11 macam reptil, 125 macam burung, 2 amphibi, 24 mamalia, 38 jenis kupu-kupu, 19 macam ikan dan 200 macam kumbang. Yang tentunya dalam sekian banyak fauna yang ada sudah mencakup binatang-binatang khas Sulawesi, seperti Tarsius, Babirusa, Yaki (monyet), burung Rangkong dan juga Anoa.
Sangat banyak hewan yang ada di hutan lindung ini, namun karena keterbatasan waktu yang kita miliki dalam satu hari untuk menjelajahi hutan yang luas ini mungkin kita tidak akan mampu menghabiskan seluruh obyek wisata dalam waktu satu hari saja. Belum lagi mengunjungi ketiga air terjun di beberapa lokasi yang sedikit berjauhan, yaitu di Lombongo, Mengkang dan Toraut. Ketiga air terjun ini meskipun sama-sama air terjun namun mereka memiliki pemandangan dan suasana yang cukup berbeda.