Delegasi SGCC Kunjungi ICBC, Bahas Peluang Investasi Sichuan di Indonesia

0
IMG_1812

Indonesia China Business Council (ICBC) menerima kedatangan  delegasi dari The Sichuan General Chamber of Commerce (SGCC) di kantor ICBC, Plaza Maspion, Jakarta Pusat, pada Kamis (24/4/2025).

Delegasi SGCC terdiri dari 17 orang anggota dan  diterima langsung oleh Wakil Ketua Harian ICBC Hasan Kosasih Ko dan Wakil Sekjen ICBC Suryawan Wijaya dan sejumlah pengurus lainnya seperti ibu Jominglie.

Kedatangan delegasi bertujuan untuk mendorong hubungan perdagangan dan investasi, kepada pengurus ICBC, pimpinan delegasi memaparkan potensi yang dimiliki Sichuan, di antaranya infrastruktur kesehatannya yang unggul, khususnya dalam pengobatan kanker. Provinsi ini menjadi rumah bagi Sichuan Cancer Hospital, salah satu institusi kesehatan terkemuka di Tiongkok yang fokus pada penelitian, diagnosis, dan pengobatan kanker secara komprehensif.

Didukung oleh tenaga medis profesional, teknologi mutakhir, dan kolaborasi dengan universitas riset top di Tiongkok, rumah sakit ini berperan sebagai pusat rujukan utama untuk pasien dari seluruh wilayah barat Tiongkok. Selain itu, rumah sakit ini juga terlibat aktif dalam kerja sama internasional, baik dalam penelitian medis maupun pertukaran pengetahuan.

Sichuan juga dikenal sebagai salah satu pusat manufaktur tekstil dan garmen terbesar di Tiongkok bagian barat. Kota-kota seperti Chengdu dan Luzhou memiliki zona industri tekstil yang menampung ratusan pabrik dengan kapasitas produksi tinggi. Produk-produk garmen dari Sichuan telah diekspor ke berbagai negara, menjadikannya salah satu penggerak ekonomi lokal yang menyerap banyak tenaga kerja.

Di sektor teknologi tinggi, Sichuan menonjol dalam industri penerbangan dan dirgantara. Provinsi ini merupakan pusat dari AVIC Chengdu Aircraft Industrial Group, perusahaan yang memproduksi pesawat tempur seperti J-10 dan berbagai pesawat sipil dan militer lainnya untuk keperluan dalam negeri maupun ekspor.

Wakil Sekretaris Jenderal ICBC Indonesia, Suryawan Wijaya, mengatakan pelaku usaha di Sichuan menyatakan ketertarikannya berinvestasi di Indonesia. Menurut Suryawan sejumlah perusahaan asal Sichuan sedang dalam proses mencari lokasi strategis di Indonesia untuk melakukan investasi jangka panjang di berbagai sektor.

“Justru mereka datang ke sini untuk mencari lokasi. Mereka ingin investasi, mulai dari pembangunan pabrik garmen, produksi aspal, kerja sama di bidang rumah sakit, hingga pengobatan kanker,” ujar Suryawan.

Ketertarikan tersebut, menurut Suryawan, didorong oleh pandangan positif terhadap potensi Indonesia, baik dari sisi pasar domestik maupun sumber daya manusia. Dengan populasi yang besar dan tenaga kerja yang melimpah, Indonesia dinilai sebagai lokasi yang jauh lebih ideal dibandingkan negara lain di kawasan.

“Mereka menganggap Indonesia sangat ideal karena penduduknya banyak, SDM-nya tersedia, dan potensi pasarnya sangat besar,” tambahnya.

Tak hanya itu, situasi perang dagang antara Tiongkok dan Amerika Serikat juga membuka peluang baru bagi Indonesia. Dengan tarif ekspor yang tinggi dari Tiongkok ke Amerika—yang bisa mencapai 249%—banyak perusahaan asal Tiongkok kini melihat Indonesia sebagai basis produksi strategis untuk menjangkau pasar Eropa dan Amerika Serikat.

“Kalau mereka bisa produksi di Indonesia, jelas itu menguntungkan mereka. Barang diproduksi di sini, lalu diekspor ke Eropa atau Amerika dengan pajak yang jauh lebih ringan,” jelas Suryawan.

Lebih lanjut, Suryawan menyampaikan bahwa beberapa delegasi dari provinsi-provinsi lain di Tiongkok juga berencana membentuk konsorsium investasi lintas sektor untuk memperluas kerja sama di Indonesia. Grup ini akan membidik sektor produksi, teknologi, dan distribusi dalam skala besar.

“Mereka punya rencana bikin satu grup dari beberapa provinsi untuk investasi bersama. Ini bisa membuka peluang besar bagi transfer teknologi dan perluasan industri di dalam negeri,” ungkapnya.

Dalam konteks ini, ICBC Indonesia berkomitmen untuk menjadi jembatan yang memfasilitasi kebutuhan para investor Tiongkok dan mempermudah proses investasi mereka di Indonesia.

“Kami dari ICBC berusaha menciptakan iklim yang baik bagi mereka. Apa pun yang dibutuhkan, kami siap bantu agar investasi ini tidak hanya menguntungkan pihak asing, tapi juga memberikan dampak nyata bagi ekonomi Indonesia,” pungkas Suryawan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *