Dewan dan Pengurus Marga Zhong Dunia Periode ke-IV Resmi Dilantik, Lebih Dari Seribu Hadirin Mengheningkan Cipta untuk Murdaya Poo

0
DSC00860

Sebuah babak baru dalam sejarah organisasi Marga Zhong Dunia resmi dimulai pada Minggu malam (13/4/2025), ditandai dengan pelantikan Dewan dan Pengurus Marga Zhong Dunia periode ke-IV. Acara berlangsung khidmat dan meriah ini berlangsung  di Golden Sense International Restaurant, Jakarta

Pelantikan ini diawali dengan prosesi penyerahan pataka organisasi dari Ketua Umum Marga Zhong Dunia periode ke-III, Chung Wai-Ping, kepada penerusnya, Ketua Umum periode ke-IV, Efendi Tjoeng. Penyerahan pataka ini bukan sekadar simbol seremonial, melainkan lambang estafet kepemimpinan yang membawa harapan akan kesinambungan visi dan perjuangan Marga Zhong Dunia di kancah nasional maupun internasional.

Setelah penyerahan pataka, prosesi pelantikan dilanjutkan dengan penyerahan stempel organisasi dewan pengawas, yang menandai legitimasi kepengurusan baru. Momen ini diperkuat dengan penyerahan piagam pengangkatan kepada para pengurus Marga Zhong Dunia periode ke-IV yang akan bertugas selama masa jabatan mendatang.

Pelantikan ini disaksikan oleh Ketua Umum PSMTI Wilianto Tanta beserta jajaran dewan dan pengurus PSMTI lainnya, seperti Ketua Dewan Penasehat PSMTI Lucas, Dewan Penyantun PSMTI Abraham Rudi, Ketua Harian I PSMTI Martinus Johnnie Sugiarto bersama pengurus PSMTI Provinsi DKI Jakarta, kemudian ada pengurus dari organisasi Marga beserta lebih dari seribu tamu undangan, termasuk Putri-putri binaan Yayasan EL JOHN Indonesia   yang turut menyaksikan momen bersejarah ini.

Pada kesempatan ini  Ketua Umum Marga Zhong Dunia periode ke-IV dan Ketua Umum PSMTI mengajak tamu undangan untuk mengheningkan cipta mengenang kepergian Murdaya Poo, tokoh Tionghoa nasional yang wafat pada 7 April 2025.

Murdaya Poo bukan hanya dikenal sebagai Ketua Dewan Pengawas PSMTI, tetapi juga sebagai figur inspiratif yang memberikan kontribusi luar biasa bagi masyarakat Tionghoa Indonesia dan bangsa secara luas. Di mata masyarakat, ia bukan sekadar tokoh pengusaha sukses, namun juga pejuang hak sipil dan kesetaraan antarwarga negara.

Salah satu warisan terbesarnya adalah peran sentral dalam mendorong lahirnya dua regulasi penting yang hingga kini menjadi tonggak perjuangan anti diskriminasi: Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan dan Undang-undang Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis. Melalui perjuangan tersebut, Murdaya Poo membuat ruang lebih luas bagi masyarakat Tionghoa untuk diakui secara setara sebagai bagian tak terpisahkan dari bangsa Indonesia.

“Beliau bukan hanya seorang pemimpin organisasi, tapi pemimpin gerakan sosial yang nyata. Kami semua kehilangan sosok yang sangat berjasa,” ujar Ketua Umum PSMTI, Wilianto Tanta, saat memimpin momen hening cipta dalam acara pelantikan.

Tak hanya di bidang hukum dan sosial, Murdaya Poo juga dikenal sebagai pengusaha sukses yang mampu menciptakan ribuan lapangan kerja. Usaha-usahanya bergerak di berbagai sektor, dan yang patut dicatat, ia membangun bisnisnya dengan prinsip inklusivitas—tidak memandang suku, agama, ataupun latar belakang sosial.

 Usai memimpin mengheningkan cipta, Wilianto Tanta mengucapkan selamat kepada Dewan dan Pengurus Marga Zhong Dunia periode ke-IV.

Wilianto menekankan bahwa acara pelantikan ini bukan hanya prosesi seremonial, melainkan merupakan momen bersejarah dan simbol tonggak baru dalam perjalanan panjang komunitas Marga Zhong

“Hari ini bukan hanya sekadar seremonial pelantikan. Ini adalah momen bersejarah yang menandai tonggak baru dalam perjalanan panjang Marga Chung, sebagai marga yang telah tumbuh, menyebar, dan berkontribusi dalam berbagai bidang kehidupan di seluruh dunia,” ujar Wilianto di hadapan lebih dari seribu tamu undangan.

Ia menyoroti pentingnya kesatuan dan nilai-nilai leluhur yang menjadi pondasi kekuatan marga ini. Menurutnya, ikatan darah dan sejarah bukan hanya membentuk identitas, tetapi juga menghadirkan tanggung jawab besar dalam menjaga warisan budaya dan solidaritas antaranggota.

“Kita semua hadir di sini sebagai satu keluarga besar, yang disatukan oleh darah, sejarah, dan nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh para leluhur kita,” ucap pengusaha sukses asal Makassar ini.

Ia meyakini bahwa di bawah kepemimpinan Efendi Tjoeng, Marga Zhong Dunia akan terus berkembang dan memberikan dampak luas bagi masyarakat, tidak hanya untuk kalangan internal marga, tapi juga bagi bangsa secara keseluruhan.

“Kami percaya, dengan semangat kebersamaan dan jiwa kepemimpinan yang kokoh, marga ini akan terus maju, tumbuh, dan memberikan dampak positif tidak hanya bagi anggotanya, tapi juga bagi masyarakat luas,” ujar Wilianto.

Wilianto menutup pernyataannya dengan ajakan agar momen pelantikan ini dijadikan sebagai awal dari langkah-langkah besar yang memperkuat persaudaraan, merawat warisan budaya, serta membangun masa depan yang cerah bagi generasi penerus Marga Chung.

“Mari kita jadikan pelantikan ini sebagai titik awal untuk memperkuat solidaritas, menjaga warisan budaya, dan menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi Chung selanjutnya,” tutupnya.

Sementara itu, dalam sambutannya Ketua Umum Marga Zhong Dunia periode ke-IV  Efendi Tjoeng menegaskan komitmennya untuk membawa organisasi ini ke arah yang lebih besar dan berdampak luas bagi masyarakat.

Efendi mengaku bahwa sebelumnya ia belum siap mengemban tanggung jawab besar tersebut. Namun karena dorongan kuat dan dukungan dari berbagai pihak, ia akhirnya menerima amanah itu dengan penuh kesungguhan.

“Sebelumnya saya belum sanggup, tapi karena semua menunjuk saya, apa boleh buat, saya siap untuk menjadi ketua umum,” ujar Efendi yang langsung disambut tepuk tangan dan dukungan hangat dari para hadirin.

Efendi menyebut bahwa dukungan yang ia terima datang dari berbagai penjuru dunia, termasuk Hongkong, Tiongkok, Singapura, Malaysia, Thailand, dan negara-negara lainnya. Hal ini menunjukkan luasnya jaringan dan kuatnya solidaritas Marga Zhong di tingkat internasional, serta harapan besar yang disematkan kepada kepemimpinan baru.

Lebih dari sekadar memimpin organisasi marga, Efendi menyampaikan visi yang jauh ke depan. Ia menyatakan tekadnya untuk mendorong generasi muda agar tidak hanya menjaga tradisi dan nilai-nilai leluhur, tetapi juga berkontribusi aktif dalam memajukan bangsa di tingkat global.

“Intinya saya ini ingin mendorong generasi yang akan datang untuk memajukan bangsa kita dan dunia,” ujarnya dengan semangat.

Efendi menilai bahwa Marga Zhong memiliki potensi besar dalam membentuk generasi yang unggul, bukan hanya dalam bidang budaya, tetapi juga dalam aspek sosial, ekonomi, dan pendidikan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *