Festival Saribu Rumah Gadang Bakal Goda Peserta Tour de Singkarak 2017

0
kawasan-saribu-rumah-gadang-di-solok-selatan

Tour de Singkarak (TdS) 2017 benar-benar menjadi event sport tourism 100 persen. Hal itu terlihat dari jenis wisata yang ditawarkan di event internasional ini, salah satunya adalah Festival Saribu Rumah Gadang. Pada peserta TdS 2017 bakal menikmati festival ini sebelum etape 6 digelar tepatnya pada 22 Desember 2017. Etape 6 sendiri mengambil rute balap Kotak Solok menuju Kayu Aro, Solok.

Diyakini Festival Seribu Rumah Gadang bakal membuat TdS sekamin berwarna karena di festibal itu akan tumpah atraksi budaya dan seni, termasuk pameran anak mudo seperti randai, silat, dan barabab.

Bupati Solok Selatan Muzni Zakaria yakin banget festival ini akan disukai oleh pada peserta TdS. Zakarian menjelaskan kawasan saribu rumah  salah satu desa yang masih menjaga tradisi Minang, termasuk melestarikan bentuk dan fungsi rumah gadang.

“Festival Saribu Rumah Gadang bakal digelar tahunan. Tahun ini menjadi tahun pertama. Kami akan melibatkan seniman asal Solok, salah satunya Hartati, seorang seniman dan koreografer handal. Kami beruntung memiliki Hartati, ikut terjun langsung bolak-balik pulang kampung untuk membangun dan mengembangkan konsep festival ini,” kata Muzni, Rabu, 15 November 2017.

Festival ini memliki manfaat yang baik bagi masyarakat Solok Selatan.  Semangat budaya masyarakat Solok Selatan akan kembali bangkit dengan Festival Saribu Rumah Gadang. mereka akan bekerja sama dan gotong royong dalam membangun dan menjaga adat istiadat. Seluruh peristiwa atau tradisi berkaitan erat dengan adat istiadat Minang digelar atas partisipasi masyarakat.

 

“Bukan semata instruksi dari atas. Prinsip ‘duduak samo randah, tagak samo tinggi, dan pemimpin ditinggikan sarantiang’ itu menjadi acuan untuk festival ini,” lanjut sang Bupati.

Demi menghidupkan lagi nyawa adat istiadat kental di Solok Selatan itu, Pemkab Solok Selatan memilih tema “Manjupuik nan tatingga, mangumpuakan nan taserak, mengambang pusako lamo” memiliki arti menjemput yang tertinggal, mengumpulkan yang tercecer, menampilkan lagi pusaka lama.

Guna membangkitkan atmosfer selama acara, masyarakat dan wisatawan di kawasan Saribu Rumah Gadang diimbau untuk memakai busana khas Minangkabau: baju kurung untuk perempuan dan taluak balango untuk laki-laki.

“Deta dan asesoris keseharian lainnya. Bukan baju adat, baju baralek atau baju datuk dan sejenisnya. Masyarakat bukan sebagai penonton. Tapi langsung menjadi pelaku,”jelasnya.

TdS 2017 diramaikan peserta dari 30 negara pada 18-26 November. Tercatat 20 tim dari 30 negara terdiri dari 15 tim internasional dan 5 tim nasional/lokal bakal berlompa balapan dalam sembilan etape. TdS mengambil lokasi start dari Tanah Datar dan melintasi 18 kabupaten/kota dengan menempuh jarak sejauh 1,246 kilometer. Pembalap akan finis di Bukittinggi.

Event sport tourism bertaraf internasional ini berdampak positif bagi masyarakat Sumbar, terutama direct impact ekonomi selama lomba berlangsung. TdS 2017 mendorong peningkatan infrastruktur, terutama jalan-jalan dilalui peserta menjadi terpelihara dan semakin mulus. Selain itu, TdS juga menjadi sarana efektif untuk mempromosikan pariwisata. Sejak TdS pertama pada 2009, kini bermunculan destinasi wisata baru di Sumbar.

TdS merupakan kejuaraan wajib Asia dan mampu menyedot lebih dari 1 juta penonton. Peringkat TdS tingkat dunia dari jumlah penonton menduduki peringkat 5 setelah Tour de France (12 juta penonton), Giro d’Italia (8 juta), Vuelta a Espana (5 juta), Santos Tour Down Under (750.000), dan TdS (550.000).

Gelaran TdS ini praktis mendongkrak aneka ragam budaya objek wisata alam dan budaya sekaligus memberikan dampak positif bagi pariwisata serta ekonomi masyarakat.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, TdS sejak pertama kali digelar mengalami banyak kemajuan. Pada 2013 Amauri Sport Organisation (ASO), sebagai penyelenggara resmi Tour de France merekomendasi TdS sebagai major race dari kalender dunia balap sepeda Asia.

“Berarti, TdS efektif sebagai sarana promosi dalam rangka meningkatkan kunjungan dan awareness wisatawan juga memberikan direct impact dan media value yang tinggi, setiap tahun pelaksanaanya harus semakin membaik,”kata Menpar Arief Yahya.

Demi mendukung kegiatan ini, Kementerian Pariwisata terus melakukan kampanye guna mendatangkan wisatawan maupun investor untuk menamkan investasi di wilayah Sumatera Barat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *