Festival Tunggul Kawung Akan Suguhkan Kompetisi Menabuh

0
Festival-Tunggul-Kawung

Dewan Kesenian dan Kebudayaan Kota Bogor (DK3B) bekerjasama dengan Karukunan Warga Bogor (KWB) Kota Bogor menyelenggarakan  Festival Tunggul Kawung atau Tunggul Kawung Ethnic Drum Festival pada 30 Desember 2017 di Gedung Kemuning Gading, Bogor.  Di festival ini akan digelar kompetisi menabuh alat musik yang diikuti 9 sanggar yakni Sanggar Citra Budaya, Gandes Pamantes, Sanggar Melati, Gelar Gunara, Andika, Ligar Mandiri, ART, Dewi Sri dan Braja Jaya Ning Ulun (Sumedang).

“Festival ini hadir untuk memasyarakatkan Tunggul Kawung sebagai ikon Kota Bogor, dikemas dalam bentuk kompetisi alat musik tabuh, karena festival ini merupakan kompetisi kreatif yang menghadirkan komposisi musik alat musik tabuh (membranphone),” kata Ketua Panitia Jimmy Carter seperti yang dilansir tribunnews.com, Rabu, 27 Desember 2017.

Selain itu, Festival yang mendapat dukungan dari  Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Boogt ini, juga menampilkan Sanggar Etnik Daya Sora (EDAS). Garapan EDAS ini merupakan salah satu eksplorasi karya yang memang secara pararel mengambil judul “Tunggul Kawung”. Penampilan EDAS akan menjadi special opening dalam festival tersebut.

Kenapa Festival ini dinamakan Festival Tunggul Kawung?

Kawung dipilih karena keterlibatan pohon aren (kawung) dalam kehidupan masyarakat sunda memperlihatkan pengaruh yang kental. Tidak hanya fungsinya secara fisik, tapi juga menandakan kedalaman harmoni antara manusia, alam dan penciptanya.

Sebagai simbol yang menjadi latar pembentukan nama Bogor, pohon aren (kawung) mengandung kesejatian sebagai penopang kehidupan masyarakat, meskipun sudah menjadi tunggul. Karenanya, Tunggul Kawung sebagai nama dan sebutan lain dari Bogor, perlu dikuatkan

“Iya Karenanya, Tunggul Kawung sebagai nama dan sebutan lain dari Bogor, perlu dikuatkan,” ujar Jimmy.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *