Gua Hatusaka, yang Terdalam dan Mencekam
Kawasan Indonesia timur menyimpan sejuta ‘harta karun’ yang masih belum banyak terjamah oleh manusia. Kekayaan alam yang berlimpah dan keelokan alamnya menjadi daya tarik utama wilayah ini. Maluku adalah salah satu provinsi di Indonesia Timur yang memiliki hampir semua kelebihan itu. Pulau Seram adalah satu dari sekian banyak wilayah di Maluku yang menyimpan anugerah tersebut, terutama di kawasan Taman Nasional Manusela.
Taman Nasional Manusela dikenal sebagai salah satu Taman Nasional yang terindah di Indonesia. Kawasan konservasi dengan luas sekitar 189.000 Ha ini juga menyimpan potensi speleologi yang sangat besar.
Gua Hatu Saka merupakan gua terdalam di Indonesia dengan total kedalaman 388 meter dengan entrance pada ketinggian +-900 Mdpl. Predikat Hatu Saka sebagai gua terdalam di Indonesia merupakan hasil dari penelitian yang dilakukan oleh tim Ekspedisi Internasional Menjelajah Goa pada tahun 1998.
Akhir tahun 90-an hingga awal millennium, sempat terjadi perdebatan dikalangan penggiat telusur gua tentang predikat gua terdalam di Indonesia. Gua Leang Pute di Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung, Maros, Sulawesi Selatan dengan kedalaman sekitar 265 meter yang kala itu ditasbihkan sebagai gua terdalam harus melepas predikatnya setelah penelitian Gua Haru Saka dipublikasikan.
Misteri kedalaman Gua Hatu Saka memikat banyak para penelusur gua untuk menelusurinya. Pernah ada 3 tim yang telah melakukan penelusuran ke gua multipitch ini yaitu Sydney University Speleological Society (SUSS) dan Wessex Caving Club (WCC) pada 1996, Acintyacunyata Speleological Club (ASC) Jogja pada 2011 dan Andrea Benassi beserta tim dari Italia pada 2016. Hingga tahun 2017 ini tercatat lima tim telah berusaha menelusuri kedalaman gua ini.
Asal usul nama Hatu Saka pertama kali ditasbihkan oleh masyarakat adat Negeri Saleman. ‘Hatu’ dalam bahasa setempat berarti batu atau gunung, sedangkan ‘Saka’ bermakna tiang dan ada pula yang menyebutnya sebagai pusaka. Hatu Saka bermakna gunung pusaka.