Istana Air Taman Sari, Tempat Mandi Keluarga Raja
Tak heran jika Yogyakarta gudangnya wisata sejarah. Hampir seluruh objek wisata disana merupakan peninggalan jaman terdahulu, tak terkecuali Istana Air Taman Sari. Lokasinya tidak begitu jauh dari Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, hanya memerlukan waktu tempuh sekitar 15 menit dari alun-alun utara keraton.
Yang membuat tempat ini spesial adalah, tempat ini adalah kolam pemandian untuk keluarga raja. Sri Sultan Hamengku Buwono I yang memerintahkan untuk membangun tempat pemandian ini pada 1758. Awalnya lahan keseluruhan istana ini seluas 10 hektar dengan 57 bangunan, yang terdiri dari kompleks kolam pemandian, danau buatan, pulau buatan, jembatan gantung, kanal air, taman, lorong bawah tanah. Namun kini lahannya telah menyusut karena dijadikan sebagai pemukiman warga.
Walau demikian, keindahan arsitekturnya masih dapat terlihat. Gaya bangunannya merupakan perpaduan dari Jawa, Tiongkok, Eropa dan sedikit sentuhan yang terilhami dari ajaran Hindu, Buddha, dan Islam. Tumenggung Prawirosentiko yang kala itu menjabat sebagai Bupati Madiun adalah orang yang membiayai pembuatan Istana Air Taman Sari dengan mempekerjakan seorang arsitek asal Portugis.
Bagi pengunjung yang ingin mengetahui lebih jelas tentang sejarah Taman Air Taman Sari, terdapat jasa guide yang berada di depan gerbang. Dengan biaya cukup murah, mereka dengan senang menjelaskan sejarah panjang Istana Air Taman Sari.