Istana Siak Sri Indrapura, Menelisik Sejarah di Riau

0

kerajaan-siak-sri-indrapura-riau-600x323

Jika anda sekarang sedang berkunjng di Riau, sepertinya anda harus mengunjungi yang satu ini, karena istana yang satu ini merupakan sebuah kerajaan Melayu Islam terbesar di Riau. Istana Siak yang berada di Kabupaten Siak, Riau. Istana ini dibangun saat kepemimpinan Sultan Assyaidis Syarif Hasyim Abdul Jalil Syaifuddin pada tahun 1889. Di Istana Siak Anda dapat melihat beragam koleksi warisan kerajaan berupa kursi singgasana yang bersepuh emas, duplikat mahkota kerajaan, brankas kerajaan, tombak, payung kerajaan, patung perunggu Ratu Wihemina, serta alat musik komet yang hanya ada dua di dunia. Saat ini beberapa koleksi benda antik dari Istana Siak Sri Indrapura disimpan di Museum Nasional Jakarta.

Kerajaan Siak sendiri merupakan kerajaan yang berdiri lebih dari dua abad, yaitu tahun 1723 hingga 1946. Kerajaan Siak awalnya adalah pecahan dari Kerajaan Melayu yaitu antara Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah (Raja Kecil) dan Sultan Suleiman yang dibantu oleh Bugis. Sultan Abdul Jalil akhirnya tersingkir dan berpindah tempat yaitu ke Johor, Bintan, Bengkalis, hingga akhirnya ke pedalaman Sungai Siak, di Buantan sekitar 10 km di hilir kota Siak Sri Indrapura sekarang. Kerajaan Siak berkali-kali berpindah ibu kota yaitu di Buantan, Mempura, Senapelan, Mempura, dan terakhir di Kota Tinggi atau Siak Sri Indrapura.

Anda masih penasarang tentang sejarang istana tersbut, anda bisa mengajak guide yang berada disana untuk menceritakan sejaranhnya. Tapi sebelum itu anda harus mengetahui dulu jadwal bukanya terlebih dahulu, Jam buka Istana Siak adalah Senin-Kamis dan Sabtu, pukul 09.00-16.00 WIB. Pada Jumat tutup pukul 09.00-11.00 dan buka kembali pukul 13.45-16.00 WIB. Tiket masuk untuk dewasa Rp3.000,00 dan anak-anak Rp2.000,00. Owh iya untuk posisi dari Istana Kesultanan Siak Sri Indrapura terletak di tepi Sungai Siak yang dulu disebut Sungai Jantan. Istana Siak ini bisa dicapai lewat darat atau sungai.

Pintu gerbang istana ini akan menyambut Anda dengan sepasang burung elang yang bertengger indah dan sorot mata tajam. Di puncak bangunan pun terdapat 6 patung burung elang sebagai lambang keberanian istana ini. Di dalam istana, anda dapat melihat berbagai koleksi bernilai tinggi warisan Kerajaan Siak Sri Indrapura. Mulai dari keramik, payung kerajaan, brangkas kerajaan, dan kursi kristal yang dibuat tahun 1986. Ada pula perkakas seperti sendok, piring, gelas-cangkir berlambangkan Kerajaan Siak.

Anda jangan terlewat untuk mengamati sebuah cermin bernama Ratu Agung. Cermin tersebut dulunya milik permaisuri sultan. Konon cermin tersebut apabila sering digunakan dapat membuat wajah semakin cerah dan awet muda. Saat berkeliling di luar istana Anda dapat mengamati puncak bangunan istana ini dimana terdapat 6 patung burung elang sebagai lambang keberanian Istana. Di sekitar istana juga terdapat 8 meriam yang menyebar pada sisi-sisi halaman istana.

Istana Siak memiliki perpaduan arsitektur Melayu-Arab-Eropa. Dijuluki sebagai Istana Matahari Timur dan bernama asli Assiyaratul Hasyimiah. Pada dinding istananya dihiasi keramik yang didatangkan dari Prancis. Bangunan istana ini berlantai dua, dimana di lantai bawah terbagi menjadi 6 ruangan sidang, ruang tamu kehormatan, ruang tamu untuk laki-laki, ruang tamu untuk perempuan, dan ruang sidang kerajaan sekaligus ruang pesta. Sementara lantai atas meliputi 9 ruangan untuk Sultan dan ruang untuk tamu kerajaan. Sekarang Istana ini difungsikan sebagai perkantoran, rumah tinggal, penginapan, dan toko oleh penduduk. Istana Siak dan ratusan benda pusaka di dalamnya dikelola Yayasan Amanah Sultan Syarif Kasim dimana pengurusnya masih keturunan Sultan Siak.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *