Kalau mau usaha untuk ayam petelur ini ada tipsnya (2)

0

ayam petelur

Nah kan sebelumnya kita sudah membahas bagaiman cara memilih indukan yang baik untuk memulai usaha ini, sekarang tinggal membuat kandangnya saja nih untuk menempatkan ayam dan telurnya. Hal ini yang paling penting karena tidak mungkin kan kalau tidak mempunyai kandang kalau mau melakukan usaha ini. Jadi alangkah baiknya kalau anda bisa membuat kandan yang bsebaik mungkin agar ayam yang anda pelihara tidak cepat mati karena terserang penyakit atau malah kabur. Langsung aja ya dan diharapkan anda bisa mendapatkan manfaat dari artikel ini.

Kandang yang bagus agar memudahkan proses pengumpulan telur dan pembuangan kotoran adalah kandang dengan sistem panggung. Untuk pemula dan dengan modal yang tidak besar, dapat membuat kandang sendiri dengan menggunakan bahan bahan utama seperti bambu dan kayu. Bentuk kandang yang bisa dibuat kurang lebih seperti dibawah ini. Bisa hanya menggunakan satu tingkat saja atau beberapa tingkat. Dibuat sekat sekat kecil yang nantinya sebagai tempat ayam ayam tersebut berada. Satu sekat untuk satu ayam dan lebarnya cukup untuk ayam ayam petelur tersebut bergerak kesegala arah.

Penggunaan berbentuk panggung dimaksudkan untuk mempermudah pemanenan telur nantinya, karena telurnya tidak akan tercecer kemana-mana. berbeda dengan ayam yang dibuatkan tempat terbuka dan bukan dalam kandang. kemungkinan telurnya akan tersebar dan kadang juga tersembunyi. Dengan posisi lantai panggung miring beberapa derajat saja yang fungsinya mengalirkan telur telur yang telah keluar dan akan menggelinding pelan ke arah bawah dan keluar ke bagian penampung telur disebelah depan.

Jika dibuat bertingkat maka posis kandang yang diatas tidak boleh pas diatas kandang yang ada dibawahnya tetapi seperti sebuah tangga yang undakan berikutnya berada diujung undakan bawahnya. Ini dimaksudkan agar kotoran ayam tidak jatuh menimpa ayam ayam yang ada dibawahnya dan langsung jatuh kebawah yang biasanya sudah disiapkan dengan posisi tempat yang memudahkan untuk membersihkan kotoran kotoran ayam tersebut. Ayam ayam akan tetap bersih dan telur telurnya juga bersih. Peternak ayam petelur tidak terlalu direpotkan dengan melakukan pembersihan pada telur telur tersebut karena tidak terkena otoran ayam.

Penyediaan tempat bertelur agar mudah mengambil telur & kulit telur tdk kotor, dpt dibuatkan kotak ukuran 30 x 35 x 45 cm yg cukup utk 4–5 ekor ayam. Kotak diletakkan dididing kandang dgn lebih tinggi dari tempat bertengger, penempatannya agar mudah pengambilan telur dari luar sehingga telur tdk pecah & terinjak-injak serta dimakan. Dasar tempat bertelur dibuat miring dari kawat hingga telur langsung ke luar sarang setelah bertelur & dibuat lubah yg lebih besar dari besar telur pada dasar sarang.

Konversi ransum merupakan perabandingan antara ransum yg dihabiskan ayam dlm menghasilkan sejumlah telur. Keadaan ini sering disebut dgn ransum per kilogram telur. Ayam yg baik akan makan sejumlah ransum & menghasilkan telur yg lebih banyak/lebih besar daripada sejumlah ransum yg dimakannya. Jika ayam itu makan terlalu banyak & bertelur sedikit maka hal ini merupakan cermin buruk bagi ayam itu. Jika bibit ayam memiliki konversi yg kecil maka bibit itu dpt dipilih, nilai konversi ini dikemukakan berikut ini pada berbagai bibit ayam & juga dpt diketahui dari lembaran daging yg sering dibagikan pembibit kepada peternak dlm setiap promosi penjualan bibit ayamnya.

Prestasi bibit dilapangan/dipeternakan. Apajika kedua hal diatas telah baik maka kemampuan ayam utk bertelur hanya dlm sebatas kemampuan bibit itu. Contoh prestasi beberapa jenis bibit ayam petelur dpt dilihat pada data di bawah ini. – Babcock B-300 v: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 270, ransum 1,82 kg/dosin telur.

Kebersihan lingkungan kandang (sanitasi) pada areal peternakan merupakan usaha pencegahan penyakit yg paling murah, hanya dibutuhkan tenaga yg ulet/terampil saja. Tindakan preventif dgn memberikan vaksin pada ternak dgn merek & dosis sesuai catatan pada label yg dari poultry shoup.

Kwalitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 22-24%, lemak 2,5%, serat kasar 4%, Kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9%, ME 2800-3500 Kcal. Kwantitas pakan terbagi/digolongkan menjadi 4 (empat) golongan yaitu minggu pertama (umur 1-7 hari) 17 gram/hari/ekor; minggu kedua (umur 8-14 hari) 43 gram/hari/ekor; minggu ke-3 (umur 15-21 hari) 66 gram/hari/ekor & minggu ke-4 (umur 22-29 hari) 91 gram/hari/ekor. Jadi jumlah pakan yg dibutuhkan tiap ekor sampai pada umur 4 minggu sebesar 1.520 gram. Nah itu ungkin informasi yan dapat disampaika, semoga bermanfaat ya. Semoga adna sukses ya. (arf)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *