Kepala BPOM Tinjau SPPG di Denpasar, Tekankan Pentingnya Keamanan Pangan Dalam Program MBG

0
1758730490647

Kepala BPOM Taruna Ikrar melakukan kunjungan ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang dikelola oleh Yayasan Kemala Bhayangkari di Kota Denpasar, Bali pada Rabu (24/9/2025). Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya pengawasan langsung terhadap pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG) yang menjadi prioritas nasional.

Dalam keterangannya, Taruna Ikrar mengatakan bahwa dalam program ini BPOM berperan dalam melakukan mitigasi terhadap potensi masalah keamanan pangan yang disajikan kepada anak-anak penerima manfaat program MBG. BPOM melakukan upaya preventif antara lain berupa pelatihan personil kunci di SPPG dan monitoring insiden pangan sehingga dapat menyampaikan rekomendasi perbaikan kepada Badan Gizi Nasional.

“Kami dari BPOM RI diberi tugas untuk membantu mengawal makanan yang dikonsumsi anak-anak dalam program ini aman, sehat, dan bergizi. Ini bukan sekadar program makan gratis, tapi investasi besar untuk generasi emas 2045,” ujar Taruna Ikrar.

Berdasarkan data nasional, sebanyak 80% anak Indonesia menghadapi masalah gizi dengan rincian 20% mengalami stunting, 40% mengalami defisiensi mikronutrien, dan 20% mengalami kelebihan gizi. Program MBG ditujukan untuk memastikan setiap anak mendapatkan akses terhadap makanan bergizi dan memiliki kesempatan tumbuh sehat serta cerdas.

Taruna Ikrar juga menyoroti pentingnya kepatuhan terhadap standar pengolahan makanan di dapur SPPG. Ia menyebut dapur sebagai titik kritis yang bisa menjadi sumber masalah, jika tidak dikelola sesuai prosedur. Dalam kunjungan tersebut, BPOM bersama Dinas Kesehatan Provinsi Bali dan Balai Besar POM di Denpasar melakukan inspeksi menyeluruh terhadap fasilitas dapur, distribusi makanan, dan sanitasi lingkungan.

“Kami mendorong semua pengelola SPPG untuk menerapkan secara konsisten standar keamanan pangan dalam pengolahan makanan. Dari hasil kunjungan, pelaksanaan sudah cukup baik. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperbaiki, seperti masih adanya genangan air yang bisa menjadi sumber kontaminasi,” jelasnya.

BPOM telah melatih lebih dari 30.000 lebih Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia dan membimbing lebih dari 40.000 penjamah makanan di seluruh Indonesia. Semua ini dilakukan oleh 900 tenaga ahli BPOM yang tersebar di berbagai daerah. Pelatihan ini merupakan upaya preventif dasar untuk memastikan penerapan keamanan pangan MBG dilaksanakan secara konsisten oleh penanggung jawab SPPG dan para pengolah pangan.

Taruna Ikrar berharap SPPG di Denpasar telah memenuhi persyaratan sehingga dapat menjadi percontohan dalam pelaksanaan program MBG. Ia menekankan bahwa keberhasilan program ini sangat bergantung pada sinergi antar lembaga, komitmen SPPG dalam menerapkan standar keamanan pangan secara konsisten, dan edukasi penerima manfaat terkait higiene sanitasi.

“Kami memberikan dukungan penuh terhadap program ini karena sangat dibutuhkan oleh negara kita. Jangan sampai kejadian luar biasa seperti keracunan terulang kembali. Anak-anak kita adalah masa depan bangsa,” tutupnya.(Sumber BPOM)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *