Ketua Umum PSMTI Sambut Kedatangan Sekjen ACCA Thailand di Jakarta

0
9E03A98D-DDFC-4E0E-8BFF-A2C6A0C04BE5

Ketua Umum Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI), Wilianto Tanta, dengan hangat menyambut kedatangan Sekretaris Jenderal ASEAN Chinese Clan Association (ACCA) Thailand  Mr. Huang Han Liang 

beserta rombongan di Terminal 3, Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, pada Minggu (8/12/2024). Dalam penyambutan ini, Ketua Umum PSMTI didampingi oleh Ketua Dewan Kehormatan PSMTI Teguh Kinarto serta Dewan Penyantun Abraham Rudy.

Kedatangan Mr. Huang Han Liang bersama lebih dari 50 delegasi dari Thailand untuk mengikuti  acara besar yang digelar oleh ACCA, yaitu “The 11th ASEAN + China Chinese Clans Friendship Conference” dan “The 3rd International Youth Forum” dengan mengangkat tema  “Empowering the World”. Kedua acara tersebut merupakan agenda penting yang diadakan setiap dua tahun sekali, yang kali ini dipercayakan kepada PSMTI untuk menjadi tuan rumah.

Selama empat hari, yakni dari 8 hingga 11 Desember 2024, Jakarta akan menjadi pusat pertemuan para tokoh Tionghoa dari berbagai negara anggota ASEAN dan Tiongkok yang akan membahas isu-isu strategis mengenai hubungan antar klan-klan Tionghoa di kawasan Asia Tenggara dan Tiongkok, Selain itu, dalam konferensi ini juga akan digelar forum khusus untuk para pemuda yang bertujuan mempererat kerja sama antar generasi muda dari negara-negara yang tergabung dalam ACCA.

Wilianto Tanta mengucapkan selamat datang di Jakarta kepada Sekjen ACCA  Thailand dan seluruh delegasi peserta The 11th ASEAN + China Chinese Clans Friendship Conference” dan “The 3rd International Youth Forum”.

“Kami dari PSMTI ingin menyampaikan bahwa hari ini kami dengan senang hati menyambut kedatangan delegasi Thailand yang berjumlah 50 orang. Mereka hadir untuk bertemu dengan Sekretaris Jenderal ACCA dan akan mengikuti konferensi yang akan diselenggarakan besok di Jakarta. Kami mengucapkan selamat datang dan berharap acara ini berjalan dengan lancar dan sukses,” ungkap Wilianto Tanta.

Lebih lanjut, Wilianto Tanta menyatakan bahwa harapan besar tersemat dalam pertemuan tersebut, khususnya untuk mempererat hubungan antar klan Tionghoa se-ASEAN. 

“Kami berharap pertemuan ini dapat menjadi platform untuk bertukar pikiran dan membahas berbagai isu penting, seperti budaya, ekonomi, dan masalah-masalah yang berkaitan dengan komunitas marga di kawasan ASEAN,” ujarnya.

Dalam konferensi ini, 11 negara anggota ASEAN bersama Tiongkok akan berkumpul untuk memperkuat solidaritas, serta menjajaki peluang kerjasama yang lebih erat di berbagai sektor. Wilianto menambahkan bahwa setiap pertemuan serupa biasanya menghasilkan deklarasi yang menjadi pedoman bagi kerjasama di masa depan.

Wilianto Tanta juga menyoroti kebanggaan Indonesia yang untuk ketiga kalinya menjadi tuan rumah konferensi besar ACCA dalam 11 tahun terakhir. Sejak didirikan 18 tahun lalu, ACCA telah berhasil mempertemukan komunitas-klan Tionghoa di Asia, dan kali ini Indonesia kembali dipercaya untuk menggelar acara yang diharapkan dapat memperkuat hubungan antar negara di ASEAN dan Tiongkok.

“Kami merasa sangat bangga dapat menjadi tuan rumah bagi acara ini, yang sudah diselenggarakan tiga kali di Indonesia sejak ACCA berdiri. Pertemuan ini sangat penting, tidak hanya untuk mempererat hubungan antar marga, tetapi juga untuk membuka peluang lebih besar bagi kerjasama bisnis di kawasan ASEAN,” tambah Wilianto.

Sekjen ACCA Thailand  Mr. Huang Han Liang mengungkapkan kebahagiaannya atas pelaksanaan “The 11th ASEAN + China Chinese Clans Friendship Conference” dan “The 3rd International Youth Forum”  dapat diselenggarakan di Indonesia, negara dengan jumlah penduduk terbesar di Asia Tenggara.

“Saya sangat bangga dan sangat berbahagia bisa diselenggarakan di Indonesia. Ini adalah kesempatan yang luar biasa untuk mengadakan ACCA di negara yang memiliki keberagaman suku dan budaya yang luar biasa,” ujar Mr. Huang.

Menurutnya, pelaksanaan konferensi ini memiliki tiga tujuan utama yang sangat penting. Pertama, untuk mempererat hubungan budaya antar negara ASEAN dan Tiongkok. Kedua, untuk mengembangkan potensi kerjasama usaha antar negara yang terlibat. Dan ketiga, untuk mendidik generasi muda agar mereka dapat meneruskan perjuangan para senior dalam membangun masa depan yang lebih baik.

“Tujuan utama kami adalah untuk memperkuat kebudayaan, mengembangkan kerjasama bisnis, dan memastikan generasi muda memiliki peran penting dalam meneruskan perjuangan kita, demi mencapai hari depan yang lebih cemerlang,” tambah Mr. Huang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *