Klaster Sekolah Bermunculan, Nadiem Tegaskan PTM Terbatas Jalan Terus

0

Banyaknya klaster Covid-19 dari sekolah tidak akan mengganggu proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim menegaskan PTM terbatas jalan terus namun dengan pengecualian.

Bagi sekolah yang menjadi klaster, kegiatan PTM terbatas ditutup. Penutupan pun harus dilakukan secepat mungkin agar penyebaran tidak terus meluar. Untuk penutupan sifatnya hanya sementara, jika kondisinya sudah aman tidak menutup kemungkinan dapat dibuka kembali untuk melaksanakan PTM terbatas.

“Itu terus kita monitor, itu temuannya, bukan berarti PTM nya akan diundur, masih harus jalan, terbuka. Tapi, untuk sekolahnya masing-masing yang ada kasus klaster, ya harus ditutup segera, memang seperti itu,” kata Nadiem kepada wartawan usai mengikuti Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi X DPR RI di Gedung DPR/MPR Senayan, Jakarta, Kamis (23/09/2021).

Namun untuk sekolah yang tidak ditemukan kasus positif  tetap dilanjutkan PTM terbatas dengan memperketat lagi protokol kesehatan. Memperketat protokol kesehatan menjadi solusi untuk mencegah munculnya kasus Covid-1 akan tetapi tenaga pendidik dan siswa harus meningkatkan kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan.

“PTM terbatas masih dilanjutkan, prokes harus dikuatkan, dan sekolah-sekolah dimana ada situasi seperti itu harus ditutup segera sampai aman,” tegasnya.Untuk diketahui, berdasarkan data survei dari Kemendikbudristek per 23 September 2021 pagi tercatat 2,77 persen atau 1.302 sekolah yang menjadi klaster Covid-19 selama PTM terbatas.

Klaster penyebaran Covid-19 paling banyak terjadi di tingkat SD sebanyak 2,77 persen atau 583 sekolah. Kemudian disusul PAUD sebesar 1,91 persen atau 251 sekolah, dan SMP sebesar 3,41 persen atau 244 sekolah.

Sementara klsater Covid-19 di lingkungan SMA mencapai 4,55 persen atau 109 sekolah, SMK sebanyak 3,02 persen atau 70 sekolah, dan SLB sebanyak 3,25 persen atau 13 sekolah.Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda mengamini sikap pemerintah untuk terus melanjutkan PTM terbatas. Politisi Partai Kebangkitan Bangsa  (PKB) ini menyebut jumlah klaster tersebut hanyalah persentase kecil. Apalagi jika dibandingkan penularan covid-19 pada anak-anak secara keseluruhan yang menjalankan PTM terbatas.

“Terjadinya klaster baru di sekolah, secara objektif harus dinilai bahwa itu angka persentase yang sangat kecil dibandingkan dengan hampir 50 juta anak didik kita yang sedang melaksanakan PTM,” terangnya.Dia pun membandingkan dengan jumlah kasus anak secara keseluruhan. Menurutnya, jika dibandingkan dengan jumlah anak-anak yang terpapar covid-19 di luar PTM terbatas sekalipun angka 1.296 itu masih sangat sedikit.

 “Ketika ada klaster sekolah yang jumlahnya 1.200 kurang lebih itu angka persentase yang kecil, dibanding dengan ketika ada tingkat penularan hampir 350 ribu anak-anak itu di luar PTM,” sebutnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *