Ledakan Bom di Kampung Melayu Tak Pengaruhi Iklim Investasi di Indonesia
Dua Ledakan di kawasan terminal dan halte transjakarta Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu malam, 24 Mei 2017 menjadi perhatian semua kalangan termasuk dunia. Yang memperihatinkan ledakan tersebut menimbulkan korban tewas sebanyak lima orang, terdiri dari tiga orang personel polisi dan dua orang yang diduga sebagai pelaku bom bunuh diri. Belum lagi, ditambah sejumlah korban luka-luka, yang beberapa diantaranya masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Dikhawatirkan ledakan yang diduga dari bom bunuh diri itu menganggu stabilitas perekonomian nasional utamanya di bidang investasi.
Namun rasa khawatir akan menghilangnya para pelaku bisnis di Indonesia dibantah Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Rosan P Roeslani. Rosan menegaskan terror bom tersebut tidak akan mempengaruhi iklim investasi di Indonesia. Bahkan rating investment grade yang diraih Indonesia tidak bakal turun.
“Satu kejadian teror tidak akan merubah onvestment grade yang kita dapat, karena hal itu kita dapat setelah melalui penilaian yang panjang dari segala sektor,” ujar Rosan seperti yang dikutip Kompas, Kamis, 25 Mei 2017.
Meski demikian, menurut Rosan ada beberapa catatan yang harus diperhatikan pemerintah mengingat ancaman terror masih bisa terjadi kapan saja. Yang perlu diperhatikan pemerintah yakni dapat memberikan jaminan keamanan di Indonesia untuk semua masyarakat termasuk para pelaku bisnis.
“Iya pastinya (kepastian keamanan), tapi investor juga membutuhkan peraturan dan policy itu bisa diprediksi dengan benar,” paparnya.
Pernyataan Rosan diperkuat dengan pernyataan Deputi bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Azhar Lubis. Azhar percaya investor asing tetap akan menanamkan dananya di Indonesia meski telah terjadi serangan bom bunuh diri. Ia yakin rencana investasi yang sudah dibuat akan segera direalisasikan oleh investor.
“Kami yakin para dunia usaha juga akan bisa segera melakukan kegiatan usahanya termasuk merealisasikan komitmen investasi yang telah mereka rencanakan sebelumnya,” jelas Azhar.
