Melalui Musprov PSMTI DKI Jakarta ke-VIII, Suwarno Hardjo Setio Lanjutkan Kepemimpinan Untuk Periode 2025-2029

0
IMG_2231

Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Provinsi DKI Jakarta menggelar Musyawarah Provinsi (Musprov) ke-VIII pada Sabtu, (31/5/2025), di Kantor Sekretariat PSMTI DKI Jakarta, Jalan Kebon Jeruk III, Taman Sari, Jakarta Barat. Acara ini menjadi momentum penting dalam menentukan arah kepemimpinan organisasi etnis Tionghoa terbesar di ibu kota tersebut.

Dengan mengusung tema “Bersama Membangun, Bersama Maju”, Musprov kali ini tidak hanya menjadi ajang konsolidasi internal, tetapi juga menggambarkan semangat kebersamaan untuk memperkuat peran serta kontribusi warga Tionghoa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Sejumlah tokoh penting turut hadir dalam kegiatan ini, di antaranya Dewan Penyantun PSMTI Abraham Rudy, Ketua Dewan Pembina DKI Jakarta Untung Chandra, dan Dewan Pembina Senior Justina Kasman. Dari jajaran pengurus pusat hadir Ketua Harian II Djoni Toat mewakili Ketua Umum PSMTI Wilianto Tanta, Wakil Ketua Umum Departemen Organisasi Johnny Situwanda serta Wakil Ketua Umum Departemen Hukum, HAM dan Advokasi Hasan Karman. Selain itu, pengurus PSMTI dari lima kotamadya di DKI Jakarta serta puluhan tamu undangan yang turut meramaikan acara.

Pemilihan Ketua PSMTI DKI Jakarta periode 2025-2029 mempertemukan dua kandidat dengan latar belakang kuat dan berpengalaman. Kandidat pertama adalah Suwarno Hardjo Setio, yang kembali mencalonkan diri setelah menjabat sebagai Ketua PSMTI DKI Jakarta periode sebelumnya (2021–2025). Untuk kandidat kedua adalah Helga Abraham, tokoh muda yang menjabat Wakil Sekretaris Umum PSMTI dan dikenal aktif mendorong kolaborasi lintas generasi.

Pemilihan dipimpin oleh Ketua Harian I PSMTI Djoni Toat sebagai pimpinan sidang dan dilakukan secara demokratis melalui mekanisme voting yang melibatkan 28 pemegang hak suara yang diatur dalam tata tertib pemilihan. Menariknya, voting pertama berakhir imbang dengan masing-masing kandidat memperoleh 14 suara.

Karena memiliki suara yang sama, dilakukan voting kedua setelah jeda waktu konsolidasi. Dalam putaran kedua tersebut, Suara yang dikantongi Suwarno Hardjo Setio  mengungguli Helga Abraham dengan selisih tipis yakni 15 suara berbanding 13. Kemenangan ini sekaligus memperpanjang masa kepemimpinan Suwarno Hardjo Setio untuk empat tahun ke depan.

Usai pengumuman hasil pemilihan, suasana penuh kehangatan dan persaudaraan terlihat saat kedua kandidat saling bersalaman dan memberikan ucapan selamat. Momen itu menjadi simbol kedewasaan politik dalam organisasi serta komitmen bersama membangun PSMTI DKI Jakarta.

Ketua Harian II PSMTI Djoni Toat mengucapkan selamat kepada Suwarno Hardjo Setio yang terpilih sebagai  Ketua PSMTI DKI Jakarta periode 2025-2029. Djoni menekankan pentingnya sinergi antara pengurus wilayah dan pengurus pusat dalam menjalankan program-program organisasi ke depan.

“Saya berpesan kepada Ketua terpilih dan seluruh jajaran pengurus agar bisa mensinkronkan segala kegiatan dengan PSMTI Pusat. Kami berharap di periode kedua ini, Pak Setio bisa membawa organisasi ke arah yang lebih baik,” ujar Djoni saat diwawancarai tim El John Media usai Musprov.

Lebih lanjut, Djoni memberikan apresiasi terhadap kinerja Ketua PSMTI DKI Jakarta terpilih yang selama ini dinilai berkontribusi besar dalam memajukan PSMTI DKI Jakarta.

“Menurut saya, sepak terjang Pak Setio sangat baik. Beliau bukan hanya seorang pengusaha, tapi juga seorang dermawan. Itu yang paling penting, karena organisasi sosial seperti ini butuh pemimpin yang punya hati,” ungkapnya.

Tak lupa, Djoni juga menyampaikan penghargaan tinggi kepada Helga Tjam, kandidat muda yang turut mencalonkan diri dalam pemilihan kali ini. Menurutnya, keberanian Helga merupakan sinyal positif akan regenerasi dan keterlibatan generasi muda dalam organisasi.

“Saya mengapresiasi Helga Tjam. Itu sangat bagus, ada keberanian untuk maju meskipun masih muda. Ini menunjukkan bahwa semangat organisasi ini mulai menyentuh generasi selanjutnya,” ucap Djoni.

Menutup pernyataannya, Djoni mengingatkan bahwa tantangan terbesar bukan hanya dalam proses pemilihan, melainkan justru pada pelaksanaan program kerja setelahnya. Ia menegaskan pentingnya keseriusan dalam menyusun dan menjalankan kegiatan yang berdampak bagi masyarakat.

“Jangan sampai setelah pemilihan selesai, tidak ada kegiatan. Justru yang harus ditekankan adalah program-program kerja yang bermanfaat bagi seluruh bangsa Indonesia. Tentunya disesuaikan juga dengan kebutuhan dan lingkungan daerah masing-masing,” tegasnya.

Ketua PSMTI DKI Jakarta terpilih Suwarno Hardjo Setio menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada seluruh pihak yang telah memberikan dukungan dan kepercayaan kepadanya.

 “Saya sangat berterima kasih kepada teman-teman semua yang telah mendukung saya. Sebetulnya ini tugas yang sangat berat. Saya sudah ingin istirahat, tapi ada satu amanat besar yang belum terlaksana,” ujar Setio usai terpilih kembali.

Amanat yang dimaksud Setio adalah impian membangun satu gedung representatif untuk PSMTI, sebuah ide yang pertama kali dicetuskan oleh Tokoh Pendiri PSMTI Brigjen TNI (Purn)Tedy Jusuf di Taman Budaya Tionghoa Indonesia (TBTI) yang berada di kawasan Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

Menurut Setio, gedung tersebut tidak hanya akan menjadi simbol kehadiran PSMTI secara fisik, tetapi juga sebagai bentuk pengakuan atas eksistensi dan kontribusi warga Tionghoa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Gedung ini diharapkan menjadi tempat pemersatu, simbol bahwa kita ini bagian dari Indonesia. Letaknya dirancang di Taman Mini Indonesia Indah sebagai representasi kebhinekaan kita. Karena kita semua warga negara Indonesia, hanya berbeda suku dan budaya, tapi tetap satu,” jelasnya,

Meski kembali menjabat, Setyo menunjukkan keterbukaan dan apresiasi terhadap generasi muda. Ia secara khusus menyebut nama Helga Abraham, yang menjadi kompetitornya dalam pemilihan kali ini, sebagai figur yang potensial untuk masa depan PSMTI.

“Ibu Helga punya visi dan wacana yang sangat bagus. Saya tidak ingin kita bersaing secara negatif. Justru ke depan kita akan ajak beliau untuk kolaborasi, kita bisa maju bersama,” ujarnya.

Sebagai organisasi sosial, PSMTI dikenal aktif dalam berbagai kegiatan kemanusiaan seperti donor darah, pemberian kaki palsu, bantuan untuk panti asuhan, hingga pengobatan gratis. Setio menyatakan bahwa seluruh program tersebut akan dilanjutkan dan bahkan ditingkatkan.

“Kita sudah melaksanakan banyak kegiatan sosial. Sekarang tinggal kita lanjutkan, tinggal dibagi-bagi tugasnya dan ditingkatkan lagi. Karena orang-orang yang tidak beruntung masih banyak, dan kita akan terus berbuat,” katanya.

Ia juga menyebutkan bahwa PSMTI DKI Jakarta telah mulai menjangkau wilayah-wilayah yang sebelumnya belum terlayani secara optimal seperti Jakarta Timur dan Jakarta Utara, sebagai bentuk perhatian pada masyarakat yang kurang beruntung.

Sesuai amanat AD/ART setelah pemilihan, Setio langsung membentuk tim formatur untuk membuat kepengurusan baru PSMTI DKI Jakarta. Jika tidak ada halangan, kepengurusan PSMTI DKI Jakarta periode 2025-2029 akan dilantik oleh Ketua Umum PSMTI Wilianto Tanta.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *