Menpar : SDM Pariwisata Indonesia Harus Waspadai Filipina

Siapa sangka ternyata bukan Singapura ataupun Malaysia yang menjadi saingan berat Sumber Daya Manusia di bidang pariwisata bagi Indonesia. Indonesia harus mewaspadai Filipina bila ingin unggul di ASEAN.
Mungkin selama ini kita menganggap saingan terberat kita di kawasan ASEAN adalah Singapura dan Malaysia. Namun di bidang SDM Pariwisata, tenaga kerja Indonesia ternyata justru bersaing ketat dengan Filipina, negara yang dulu kurang diperhitungkan di kawasan ASEAN.
“Di Era MRA-TP ini, kita jangan takut. Policy ini bagus, karena kualitas SDM kita tidak kalah dengan negara lain. Sekarang kita tengok sebelah, Singapura dan Malaysia, mereka tidak mungkin ke sini karena logikanya orang akan datang dari yang gajinya rendah ke gaji yang tinggi. Lebih mudah yang dari Indonesia pindah ke sana. Namun, ada Filipina, ini yang harus diwaspadai,” kata Menpar Arief Yahya kepada wartawan di Hotel Grand Mercure Kemayoran, Jakarta, Senin (8/8) malam lalu.
Menurut Arief Yahya, tenaga kerja pariwisata dari Filipina sangat mampu bersaing dengan tenaga kerja dari Indonesia. Apalagi mereka bahkan mau digaji dengan standar gaji yang diterima oleh tenaga kerja pariwisata dari Indonesia. Dengan penguasaan bahasa Inggris yang lebih baik, tentu Filipina akan jadi saingan berat bagi Indonesia.
“Kelemahan kita memang di bahasa Inggris. Tapi sebenarnya kita nggak jelek-jelek banget kok, masih bisa diakselerasi,” ucap Arief.
Meski ada tantangan yaitu persaingan dengan Filipina, namun bila SDM Pariwisata Indonesia punya skill lebih di bidang lain, tentunya hal itu akan menjadi daya jual agar bisa bersaing di kancah ASEAN. Kuncinya hanya satu, yaitu terus berusaha meningkatkan kompetensi melalui pendidikan dan pelatihan yang berstandar ASEAN.