Museum Bahari Jakarta, Sejarah Kehidupan Bahari dan Nelayan Nusantara

Jakarta sebagai kota metropolitan menyimpan banyak sejarah dalam perkembangannya. Kota yang berdiri sejak tahun 1527 ini memiliki bangunan bersejarah yang merupakan saksi bisu berbagai peristiwa sejarah yang terjadi di Jakarta. Wisata Bangunan Bersejarah di Jakarta bisa membuat anda mengenal lebih jauh mengenai sejarah Jakarta dan Indonesia, anda juga bisa mengajak anak sebagai sarana wisata edukatif.
Gedung Museum Bahari semula adalah gudang penyimpanan rempah-rempah. VOC membangun gedung ini secara bertahap sejak 1652 hingga 1759. Pada 1976 kompleks gedung ini diserahkan kepada pemerintah DKI Jakarta yang kemudian dipersiapkan sebagai sebuah museum. Museum Bahari diresmikan pemakaiannya pada 7 Juli 1977.
Museum Bahari bertugas melestarikan, memelihara, merawat, dan menyajikan koleksi-koleksi yang berhubungan dengan kehidupan kebaharian dan kenelayanan bangsa Indonesia. Jumlah koleksinya sekitar 1835 buah. Di antara puluhan miniatur yang dipajang terdapat 19 koleksi perahu asli dan 107 buah miniatur, foto-foto dan biota laut lainnya.
Di museum ini dipamerkan koleksi berbagai jenis perahu tradisional dan modern, baik dalam bentuk asli maupun model atau miniatur. Selain itu, terdapat aneka cerita rakyat (folklore) dan lagu masyarakat nelayan nusantara. Ada pula berbagai model alat penunjang pelayaran, seperti jangkar, teropong, alat-alat navigasi seperti kompas dan miniatur mercusuar. Teknologi pembuatan kapal tradisional juga ikut dipamerkan.
Museum ini juga menyimpan matra TNI AL, koleksi kartografi dan maket pulau Onrust. Informasi yang cukup lengkap mengenai tokoh-tokoh serta pahlawan dari kerajaan maritim nasional, antara lain Sriwijaya dan Samudera Pasai dapat kita peroleh di museum ini. Alat persenjataan maritim seperti meriam juga ikut melengkapi koleksi museum ini. Museum Bahari Indonesia terletak di Jalan Pasar Ikan No. 1 Sunda Kelapa, Jakarta Barat. Museum ini buka dari jam 09.00-15.00 WIB, setiap Selasa hingga Minggu.