Pawai Budaya Nusantara Sambut HUT RI ke-72 Berlangsung Meriah di Trenggalek

Pawai Budaya Nusantara yang dilangsungkan di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Sabtu, 12 Agustus 2017 mendapat antusias luar biasa dari warga yang berada di pelosok Trenggalek. Itu baru penonton, belum lagi pesertanya yang bersemangt mengikuti pawai yang digelar dalam menyambut HUT Kemerdekaan RI ke-72 ini. Setiap peserta pawai menampilkan aneka kesenian nusantara.
Pawai yang bertajuk “Ethnic Carnival” ini merupakan bagian dari beberapa kegiatan yang digelar dalam memeriahkan HUT Kemerdekaan RI. “Perlu kami tegaskan kembali, bahwa kata ethnic sama dengan budaya nusantara. Jadi lebih ke cermin tradisi nasional, dan kesenian dari Sabang sampai Merauke bisa ditampikan. Peserta bebas memilih budaya dari berbagai daerah yang ada di Indonesia,” kata Bupati Trenggalek, Emil Elestianto Dardak.
Seluruh instansi sekolah mulai sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA) ikut terlibat dalam Pawai Budaya Nusantara ini. Bukan hanya dari sekolah saja, ditambah dari lintas kedinasan maupun kelompok umum juga tampil di pawai tersebut
Dihadapan penonton para peserta menampilkan berbagai macam tarian dan kesenian budaya yang ada di Indonesia sambil berjalan menyusuri jalan protokol sepanjang sekitar 10 kilometer. Bupati dan Wakil Bupati Trenggalek ikut dalam kegiatan ini dan berada di barisan pertama berjalan bersama peserta pawai. Yang perlu dipetik dalam kegiatan tersebut adalah semangat yang luar biasa yang ditunjukan para peserta pawai.Setibanya di garis finish, bupati dan wakil bupati naik di kepala Reog Ponorogo sekaligus melakukan atraksi.
“Ketika naik di kepala Reog, pasti tegang juga. Secara logika sangat sulit, ketika orang membawa Reog sudah berat apalagi ditambah beban,” kata Emil Dardak disertai gelak tawa.
Sebagai tuan rumah, tarian khas Trenggalek yakni Jaranan Turangga Yakso. mendapat porsi yang banyak dalam event ini. Hampir setiap peserta pawai menyajikan tarian khas Trenggalek yakni Jaranan Turangga Yakso.
Dalam satu barisan peserta, tidak hanya satu jenis kesenian budaya yang dibawakan. Ada yang menyajikan tarian khas Aceh, kebudayaan wayang orang, kesenian tiban, reog kendang, juga kesenian tayub.
“Semoga kegiatan semacam ini yakni pawai kesenian daerah bisa menumbuhkembangkan rasa cinta terhadap semua budaya tanah air. Selain itu juga bisa menghibur semua warga masyarakat,” kata Emil Dardak.
Setiap tiba di garis finish, setiap penyaji kesenian daerah melakukan atraksi di depan panggung kehormatan yang berada di depan pendopo Kabupaten Trenggalek.
Pelaksanaan pawai pada tahun ini dinilai lebih meriah dibanding tahun lalu. Tahun ini peserta lebih banyak dari kalangan warga.
“Dibandingkan dengan tahun lalu konsep tidak berubah dan karena tahun kemarin sukses makanya kita selenggarakan seperti yang sebelumnya. Sedangkan untuk peserta mengalami peningkatan di peserta umum. Artinya antusias warga sangat luar biasa sekali,” kata Emil Dardak.