Pemerintah Siapkan Langkah Atasi Situasi Ketidakpastian Global

0
061123-Press-Conference-dipimpin-Menko-Perekonomian-L-1

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah tidak tinggal diam  melihat situasi global yang tidak menentu, utamanya dalam menjaga pertumbuhan ekonomi. Situasi global tersebut, di antaranya dinamika keuangan global hingga tensi geopolitik di Palestina.

Tak hanya itu, fenomena El Nino juga masih menjadi ancaman. Fenomena ini menyebabkan harga pangan yang tidak terkendali dan berdampak pada perekonomian  dunia, termasuk Indonesia.

Menkeu mengungkapkan situasi tersebut berdampak berat bagi Masyarakat yang kondisi ekonomi berada di lapisan bawah. Hal tersebut harus diwaspadai dan Pemerintah telah mengambil Langkah untuk mengatasinya.

“Ini adalah situasi yang kita terus waspadai. Kita terus akan meningkatkan terutama beberapa faktor yang mempengaruhi masyarakat paling bawah, 40% terbawah. Harga beras kita lihat meningkat cukup tajam dalam 6 bulan terakhir dan ini menyebabkan juga volatile inflation yang berasal dari food menjadi salah satu kontributor terbesar,” terang Menkeu.

Untuk kenaikan harga beras, Menkeu menjelaskan bahwa pemerintah berkolaborasi dengan Badan Pangan Nasional (NFA) bersama Bulog untuk memastikan suplai atau pasokan beras terjaga sampai musim tanam dan panen yang akan datang.

Selain itu, Menkeu menambahkan bahwa Bantuan Langsung Tunai (BLT) juga menjadi cara pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat. Sebanyak 18,8 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) menerima bantuan sebesar Rp200 ribu per bulan dengan total anggaran sebesar Rp7,52 triliun.

“Untuk (penanganan) yang lain adalah kita masih melihat untuk menembus growth dengan mengakselerasi kredit usaha rakyat (KUR). Pak Menko bersama saya dan beberapa Menteri memonitor bahwa KUR kita ini penyalurannya tahun ini agak melemah. Ini karena ada beberapa perubahan dari sisi kebijakan sehingga kita sekarang akan meminta kepada perbankan untuk bisa mengakselerasi penyaluran kredit usaha rakyat ini,” lanjut Menkeu.

Menkeu mengatakan bahwa hingga September tahun ini penyaluran KUR baru terealisasi Rp107 triliun, dari target  Rp297 triliun. Menkeu menekankan bahwa pemerintah akan mengakselerasi penyaluran KUR dalam 3 bulan terakhir ini.

Selanjutnya, pemerintah juga memberikan dukungan bagi rumah komersial berupa pemberian PPN DTP bagi rumah dengan harga s.d Rp2 M. Selain itu, terdapat dukungan Bantuan Biaya Administrasi bagi masyarakat berpenghasilan rendah sebesar Rp4 juta per rumah hingga Desember 2024, serta dukungan rumah masyarakat miskin sebesar Rp20 juta per rumah melalui program Rumah Sejahtera Terpadu yang dilakukan oleh Kemensos RI.

“Nah paket kebijakan ini kita berharap tentu akan memberikan dampak dorongan kepada perekonomian kita,” tutup Menkeu. (Sumber Kemenkeu)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *