Pemprov DKI Jakarta Kembali Gelar Operasi Modifikasi Cuaca

0
siaranpers_pemprov_dki-20250201162751_piyppw_910

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) sebagai upaya mitigasi terhadap potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan akan terjadi di wilayah ibu kota. OMC ini dimulai pada Sabtu, 1 Februari 2025, dan akan berlangsung hingga Kamis, 6 Februari 2025, sebagai respons terhadap prakiraan cuaca yang menyebutkan kemungkinan hujan sedang hingga lebat, yang dapat menyebabkan bencana seperti banjir dan tanah longsor.

Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi, menekankan pentingnya kesiapan pemerintah daerah dalam menghadapi potensi dampak dari cuaca ekstrem ini. Ia menginstruksikan jajaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk melakukan langkah-langkah preventif guna meminimalkan risiko bencana.

“BMKG telah mengeluarkan peringatan terkait potensi cuaca hujan yang berlanjut hingga 6 Februari mendatang. Untuk mengantisipasi dampaknya, kami melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca ini, yang bersinergi dengan berbagai pihak terkait,” ujar Teguh Setyabudi pada Sabtu (1/2/2025).

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan terkait kemungkinan hujan deras yang dapat berlangsung dalam beberapa hari ke depan, berpotensi menyebabkan banjir dan gangguan lainnya. Oleh karena itu, Pemprov DKI Jakarta memutuskan untuk kembali melaksanakan OMC sebagai langkah mitigasi dalam mengendalikan intensitas hujan.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta, Marulitua Sijabat, menjelaskan bahwa pelaksanaan OMC akan berpusat di Bandara Halim Perdanakusuma menggunakan pesawat Cesna milik TNI AU. Pesawat ini akan melakukan penyemprotan garam untuk memodifikasi awan dan mengurangi potensi hujan deras. Operasi ini akan berlangsung setiap hari mulai pukul 07.00 WIB hingga 17.00 WIB, dengan pengawasan ketat dari BMKG dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Keberhasilan operasi ini sangat bergantung pada koordinasi yang baik antara pihak-pihak terkait, serta mempertimbangkan hasil dari analisis cuaca yang terus diperbarui oleh BMKG.

Pihak BPBD DKI Jakarta juga menekankan bahwa setiap penerbangan dalam rangka OMC ini akan direncanakan dengan cermat agar tidak mengganggu jalannya penerbangan komersial maupun militer. Koordinasi antara pemangku kepentingan sangat dibutuhkan untuk memastikan bahwa operasi ini berjalan dengan aman dan efektif.

“Dengan pelaksanaan OMC ini, kami berharap dapat meminimalkan dampak dari cuaca ekstrem yang diprediksi akan melanda Jakarta, serta mengurangi risiko bencana. Selain itu, kami juga terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk memastikan kesiapsiagaan seluruh warga Jakarta dalam menghadapi cuaca ekstrem,” tambah Marulitua.

Lebih lanjut, Pemprov DKI Jakarta juga mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti perkembangan informasi terkait cuaca. Warga diminta untuk selalu memperhatikan instruksi yang diberikan oleh pihak berwenang, serta menjaga kebersihan saluran air dan drainase guna menghindari terjadinya genangan air.

Kehadiran OMC ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam mengurangi risiko bencana alam yang sering terjadi akibat cuaca ekstrem, seperti banjir yang kerap melanda beberapa wilayah Jakarta selama musim hujan. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga terus memantau situasi cuaca dan siap melakukan penyesuaian jika diperlukan.

Dengan adanya langkah-langkah mitigasi seperti Operasi Modifikasi Cuaca, diharapkan Jakarta dapat mengurangi kerugian yang diakibatkan oleh cuaca ekstrem, dan dapat melindungi warganya dari ancaman bencana alam.

Pemerintah daerah akan terus bekerja sama dengan berbagai lembaga, termasuk BMKG dan BNPB, untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan warga Jakarta selama periode cuaca yang tidak menentu ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *