Presiden Dorong Musisi Buat Strategi Besar Majukan Permusikan Nasional

0

Presiden Jokowi, menerima kunjungan sejumlah musisi nasional di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis, 22 Maret 2018. Musisi yang hadir dalam pertemuan ini diantaranya Glen Fadly, Bimbim Slank, Bunga Citra Lestari, Sheryl Sheinafia dan Erwin Gutawa. Sedangkan yang mendampingi Presiden, dalam pertemuan ini, yakni Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf.

Kepada Presiden, Glenn Fredly selaku ketua panitia Konferensi Musik Nasional 2018 melaporkan hasil Konferensi Musik Indonesia (KAMI) yang digelar di Ambon pada 7-9 Maret 2018 lalu.

Presiden pun mengapresiasi hasil Konferensi yang berjalan sukses. Jokowi ingin para musisi nasional untuk membuat strategis besar yang dapat memajukan permusikan nasional. Jokowi menyarankan harus ada visi yang dirancang dari sekarang.

“Jadi 5 tahun pertama yang akan kita kerjakan apa, itu lebih fokus, 5 tahun kedua yang mau akan kita kerjakan, jadi lebih fokus dengan target-target yang realistis dan dengan angka-angka. 10 tahun ke depan apa, 10 tahun berikutnya apa, dalam rangka tadi strategi kebudayaan ke depan, strategi besar untuk menyiapkan baik dari aspek ekonominya, aspek kebudayaannya,” kata Presiden.

Menurut Presiden, pemerintah memerlukan sebuah konsentrasi dan fokus pada tahapan pondasinya apa. Kemudian, lanjut Presiden, tahapan keduanya apa, tidak semua hal dikerjakan, sehingga akan memberikan sebuah hasil yang lebih konkret baik yang berkaitan dengan masalah tata kelola.

“Eggak apa-apa mungkin 5 tahun pertama kita urusan misalnya kita garap 5 tahun ini satu saja. Enggak usah campur-campur, tentang tata kelola, kita konsentrasi ke sana.  Kita gerakan habis-habisan masalah tata kelola, mungkin pada 5 urutan kedua urusan perlindungan misalnya, dan ketiga ada inovasi apa,” terang Presiden.

Kalau strategi besar dalam rangka visi ke depan itu bisa dirumuskan, Presiden meyakini, akan lebih memberikan kejelasan tentang apa yang harus pemerintah lakukan, dan apa yang harus pelaku-pelaku lakukan menjadi lebih konkret dan lebih lebih riil.

“Saya kira, saya sendiri juga memerlukan masukan-masukan apa yang strategi ke depan, apa yang bisa kita rencanakan mulai sekarang. Sehingga jangan sampai kita setiap, setiap ganti Presiden kita masih, misalnya urusan dengan masalah properti, masalah right,” tutur Presiden seraya menambahkan, bahwa hal ini harus rampung 5 tahun.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *