Presiden Prabowo Terima DEN, Bahas Langkah Strategis Memperkuat Ekonomi Indonesia
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menerima Dewan Ekonomi Nasional (DEN) di Istana Merdeka, Jakarta, pada Kamis (05/12/2024). Pertemuan ini membahas berbagai isu strategis yang krusial bagi perekonomian Indonesia, termasuk daya beli masyarakat, daya saing investasi, dan upaya meningkatkan efisiensi belanja negara. Dalam pertemuan tersebut, sejumlah anggota DEN menyampaikan pemikiran dan rekomendasi terkait langkah-langkah yang perlu diambil untuk memperkuat perekonomian Indonesia, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Muhammad Chatib Basri, anggota DEN, membuka pembahasan dengan menyoroti pentingnya menjaga daya beli masyarakat, khususnya di kalangan kelas menengah. Chatib mengungkapkan bahwa masalah daya beli sangat terkait dengan kebijakan upah minimum provinsi (UMP) yang harus seimbang antara kebutuhan pekerja dan daya saing industri. “Daya beli masyarakat yang menurun harus menjadi perhatian utama, tetapi pada saat yang sama kita harus memperhatikan daya saing industri yang dapat terpengaruh oleh kebijakan upah,” ujarnya.
Chatib menambahkan bahwa kenaikan upah yang terlalu tinggi dapat mempengaruhi biaya produksi di sektor manufaktur, yang pada gilirannya dapat mengurangi daya saing Indonesia dalam menarik investasi. Oleh karena itu, menurutnya, penting untuk menyeimbangkan kebijakan upah dan memastikan bahwa sektor industri tetap kompetitif di pasar global.
Mari Elka Pangestu, Wakil Ketua DEN, mengungkapkan bahwa dalam pertemuan tersebut, pembahasan juga mencakup langkah strategis untuk menjaga pertumbuhan ekonomi nasional. Salah satu poin utama yang disoroti adalah pentingnya menarik investasi yang berkualitas, terutama yang dapat memperkuat sektor manufaktur. Mari menjelaskan bahwa sektor manufaktur Indonesia masih menghadapi sejumlah masalah struktural yang perlu diatasi agar lebih kompetitif. Salah satu langkah yang dianggap penting adalah menarik investasi yang dapat mengembangkan rantai pasokan (supply chain) yang lebih baik.
“Kami ingin investasi yang masuk tidak hanya memberikan tambahan modal, tetapi juga membantu memperkuat sektor manufaktur, termasuk pendalaman rantai pasokan yang sangat penting untuk keberlanjutan industri kita,” ungkap Mari.
Dengan sektor manufaktur yang lebih kuat, diharapkan Indonesia dapat meningkatkan nilai tambah dalam produksi, mengurangi ketergantungan pada impor, dan memperluas ekspor produk Indonesia ke pasar global.
Luhut Binsar Pandjaitan, Ketua DEN, menyampaikan bahwa pemerintah bersama dengan DEN sudah merancang sejumlah langkah konkret untuk memperkuat ekonomi nasional. Salah satunya adalah peluncuran e-katalog versi 6 yang dijadwalkan pada bulan depan. E-katalog ini akan mencakup sekitar 95 persen belanja negara, dengan harapan dapat mengurangi inefisiensi yang selama ini terjadi dalam pengelolaan anggaran negara.
Luhut menegaskan bahwa digitalisasi pemerintahan adalah salah satu langkah yang dapat meningkatkan transparansi dan efisiensi. “Katalog belanja ini akan mencakup hampir seluruh belanja APBN, yang diharapkan dapat mengurangi pemborosan dan meningkatkan efisiensi anggaran,” ujarnya. Luhut juga menyebutkan bahwa digitalisasi seluruh data pemerintahan, kementerian, dan institusi pemerintahan lainnya adalah bagian dari upaya untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Lebih lanjut, Luhut mengungkapkan keyakinannya bahwa digitalisasi pemerintahan dan penerapan teknologi akan menjadi kunci untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi Indonesia yang ambisius, yaitu 8 persen per tahun dalam lima tahun ke depan. “Dengan adanya digitalisasi yang menyeluruh dan integrasi data di setiap level pemerintahan, kami optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat tercapai,” ujarnya.
Luhut menjelaskan bahwa implementasi teknologi pemerintah (government technology) akan memungkinkan pengelolaan anggaran dan kebijakan yang lebih efektif, serta mempercepat proses pengambilan keputusan yang lebih responsif terhadap dinamika ekonomi global dan domestik. Pemerintah Indonesia berharap, melalui langkah-langkah digitalisasi dan efisiensi anggaran ini, Indonesia dapat lebih cepat bersaing di kancah internasional dan memanfaatkan peluang ekonomi yang ada.
Pertemuan ini menunjukkan komitmen Presiden Prabowo Subianto untuk terus memperkuat sinergi antara pemerintah dan Dewan Ekonomi Nasional dalam merumuskan kebijakan ekonomi yang efektif dan berkelanjutan. Presiden Prabowo menyampaikan apresiasinya terhadap langkah-langkah strategis yang telah diusulkan oleh DEN dan menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan lembaga-lembaga lainnya untuk memastikan perekonomian Indonesia tumbuh secara inklusif.