Presiden Resmikan Kawasan Industri Terpadu Batang
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), pada Jumat (26/07/2024), secara resmi meresmikan operasional Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) di Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah. Dalam acara tersebut, Presiden mengingatkan tentang tantangan global yang dihadapi beberapa tahun lalu, mulai dari ketegangan geopolitik akibat perang dagang antara Amerika Serikat dan China hingga dampak pandemi COVID-19 yang melanda pada tahun 2020.
“Di tengah tantangan-tantangan tersebut, saya melihat ada peluang besar yang bisa kita raih jika kita mau bekerja keras,” ujar Presiden dalam sambutannya.
Presiden menekankan bahwa banyak industri dan pabrik telah melakukan relokasi ke negara-negara dengan pertumbuhan ekonomi stabil, inflasi rendah, serta stabilitas ekonomi dan politik yang baik. Hal ini juga memunculkan peluang bagi Indonesia yang semakin diperhatikan oleh para investor internasional. Namun, Presiden memperingatkan bahwa tanpa keputusan yang cepat dan implementasi yang efektif, peluang-peluang tersebut bisa terlewatkan.
Indeks Daya Saing Dunia (World Competitiveness Index) menunjukkan perbaikan posisi Indonesia yang kini berada di peringkat 27. Presiden menyebut hal ini dipengaruhi oleh performa ekonomi yang kuat, efisiensi pemerintahan, serta kesiapan infrastruktur yang memadai di Indonesia.
“Oleh karena itu, saya memutuskan untuk mengembangkan Kawasan Industri Terpadu di Batang seluas 400 hektare pada awalnya. Permintaan yang tinggi membuat kami membuka tambahan 400 hektare lagi di sebelah utara jalan tol Shiowla,” tambahnya.
Total luas rencana KITB mencapai 4.300 hektare yang direncanakan akan menampung berbagai industri dan menciptakan sekitar 250.000 lapangan kerja baru.
“Tujuan utamanya adalah menciptakan lapangan kerja sebanyak-banyaknya untuk rakyat kita. Saat ini, investasi yang telah masuk mencapai Rp14 triliun dengan melibatkan sekitar 19.000 pekerja. Ini baru permulaan,” jelas Presiden.
Presiden telah menginstruksikan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, serta pihak terkait untuk aktif mempromosikan KITB sebagai destinasi investasi yang menarik.
Beberapa pabrik, seperti KCC Glass dan Wavin (produsen pipa plastik), sudah mulai beroperasi di KITB, sementara beberapa pabrik lainnya direncanakan akan segera bergabung.
“Kami berharap pembangunan industri anoda dapat dimulai pada bulan Agustus, diikuti dengan industri katoda pada bulan September. Dengan demikian, KITB akan menjadi kawasan industri yang sangat efisien, menarik bagi investor, serta memberikan peluang kerja luas bagi masyarakat kita,” pungkas Presiden.
Peresmian operasional KITB juga dihadiri oleh sejumlah menteri, termasuk Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.