Program Makan Bergizi Gratis Dimulai 6 Januari, BGN Siapkan 190 Dapur

0
1000009914-609850209

Badan Gizi Nasional (BGN) memastikan program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan dimulai pada Senin besok, 6 Januari 2025. Program ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat yang berisiko tinggi, seperti anak-anak, ibu hamil, dan ibu menyusui, yang tinggal di berbagai wilayah Indonesia. Dalam tahap awal pelaksanaannya, program ini akan menjangkau hingga tiga juta penerima manfaat yang tersebar di seluruh penjuru negeri.

Kepala Biro Hukum dan Humas BGN, Lalu Muhammad Iwan Mahardan, mengungkapkan bahwa sebanyak 190 lokasi dapur umum akan siap memasok paket makan bergizi gratis kepada masyarakat yang membutuhkan. Setiap lokasi tersebut berfungsi sebagai satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) yang akan menyediakan makanan yang sesuai dengan kebutuhan gizi masyarakat.

“Pada 6 Januari 2025, sebanyak 190 lokasi dapur umum ini sudah siap beroperasi untuk mendukung distribusi makan bergizi gratis,” kata Lalu dalam sebuah pernyataan yang disampaikan kepada media pada Minggu, (5/1/2024).

Lokasi-lokasi dapur umum ini tersebar di berbagai provinsi, mulai dari Aceh, Bali, Banten, DIY, hingga Papua Barat, Papua Selatan, serta seluruh provinsi lainnya. Ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memastikan program MBG ini dapat menjangkau daerah-daerah yang memerlukan perhatian lebih dalam hal pemenuhan gizi. Pemerintah berharap bahwa keberadaan dapur umum di berbagai lokasi dapat meningkatkan akses masyarakat terhadap gizi yang cukup, khususnya bagi kelompok rentan.

Selain itu, Lalu juga mengungkapkan bahwa pemerintah menargetkan tiga juta penerima manfaat pada tahap awal ini. Penerima manfaat tersebut akan terdiri dari anak-anak, ibu hamil, dan ibu menyusui yang menjadi kelompok yang paling membutuhkan gizi yang baik. Pemerintah berharap bahwa dengan adanya program ini, kekurangan gizi pada kelompok tersebut dapat diminimalisir.

Setiap dapur umum yang disiapkan dalam program ini akan beroperasi dengan target produksi makanan yang cukup besar. Dalam tahap awal ini, sebanyak 937 dapur umum disiapkan dan setiap dapur ditargetkan mampu memproduksi antara 3.000 hingga 3.500 paket makan bergizi setiap harinya. Dengan kapasitas yang besar ini, diharapkan bahwa kebutuhan akan makanan bergizi dapat segera terpenuhi di seluruh wilayah sasaran.

Lalu juga menegaskan bahwa meskipun sejumlah besar dapur umum berada di Pulau Jawa, sebagian besar dari distribusi makanan bergizi ini akan difokuskan di luar Jawa. Hal ini dilakukan mengingat daerah-daerah di luar Pulau Jawa, seperti Kalimantan, Papua, dan Sumatra, masih menghadapi tantangan besar dalam pemenuhan gizi yang layak bagi masyarakatnya. Pemerintah ingin memastikan bahwa daerah-daerah yang memiliki tingkat kekurangan gizi tinggi serta kategori masyarakat miskin menjadi prioritas dalam program ini.

“Paling banyak bantuan akan diberikan di luar Jawa, di daerah-daerah yang masih menghadapi kekurangan gizi, serta di wilayah dengan tingkat kemiskinan yang tinggi,” tambah Lalu.

Dengan adanya program ini, diharapkan kesenjangan pemenuhan gizi antara wilayah perkotaan dan daerah terpencil dapat semakin teratasi. Langkah pemerintah ini juga menjadi bagian dari upaya yang lebih besar untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia, terutama bagi kelompok rentan yang membutuhkan perhatian khusus dalam hal kesehatan dan pemenuhan gizi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *