Wisata kuliner di Palu, Sulawesi Tengah
Kota Palu adalah Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah, Indonesia merupakan kota yang terletak di Sulawesi Tengah. Berbatasan dengan Kabupaten Donggala di sebelah barat, dan abupaten Sigi-Biromaru di sebelah selatan dan utara, Kabupaten Parigi-Moutong di sebelah timur dan Selat Makassar di sebelah barat dan utara. Kota Palu merupakan kota lima dimensi yang terdiri atas lembah, lautan, sungai, pegunungan, dan teluk. Koordinatnya adalah 0,35 – 1,20 LU dan 120 – 122,90 BT. Kota Palu dilewati oleh garis Khatulistiwa. Penduduk Kota Palu berjumlah 342.754 jiwa (2012). Kota Palu terletak di bagian Utara khatulistiwa, menjadikan Kota Palu sebagai salah satu kota tropis terkering di Indonesia dengan curah hujan kurang dari 1.000 mm per tahun. Tidak hanya sampai disitu, ketika anda sudah sampai di Palu alangkah baikny sambil anda berwisata sambil menikmati indahnya alam, anda bisa mencoba beberapa makanan khas Palu.
Kaki Lembu Donggala atau yang lebih dikenal dengan nama Kaledo ini adalah makanan khas masyarakat Donggala. Makanan ini mirip dengan sup buntut, bedanya tulangnya dari kaki lembu dan disajikan bukan dengan nasi melainkan dengan ubi. Tulangnya itu sendiri adalah ruas tulang lutut yang masih penuh dengan sum-sum. Ada juga yang mengatakan, bahwa Kaledo berasal dari Bahasa Kaili, bahasa penduduk Palu. Ka artinya Keras, dan Ledo artinya Tidak, sehingga dapat diartikan “tidak keras”.
Rasa kuah yang pedas asam bisa membuat segar badan, selain itu, yang paling nikmat dari menyantap Kaledo ini adalah ketika mengisap sum-sum yang ada di dalam tulang dengan sedotan. Sebagai pelengkap, bawang goreng dibubuhi di atas kuliner ini. Penyajian kuliner ini biasanya disertakan garpu atau sumbit sebagai alat untuk mengorek daging yang terdapat di rongga tulang sapi.
Daun kelor yang tumbuh liar di belakang rumah-rumah warga Palu ternyata dapat disulap menjadi sup yang nikmat dan sehat. Uta kelo sebutannya, dalam Bahasa Indonesia berarti sayur kelor. Kuahnya didominasi warna putih karena campuran santan, juga berisi campuran melinjo dan terung. Jika suka Anda bisa menambahkan irisan pisang kepok. Uta kelo adalah salah satu menu favorit berbuka puasa masyarakat Kota Palu pada saat puasa Ramadhan. Untuk pembuatan Uta Kelo ini menggunakan daun kelor yang masih muda lalu dimasak dengan perasan santan dan beberapa rempah untuk menambahkan citra rasa.
Masyarakat Palu membuat sayur ini menjadi identik karena penggunaan bahan bakunya. Tampilan dari kuliner satu ini tak jauh berbeda dengan sayur santan berbahan baku daun singkong yang sering kita temui di daerah lain. Mengenai rasa, sayur ini terasa gurih dan lezat. Selain itu, sayur ini juga terasa sedikit pedas karena diberi tambahan cabai rawit hijau yang diiris-iris tipis. Uta Kelo lebih nikmat disantap dengan nasi jagung atau ubi rebus ditambah dengan duo (sambal teri nasi) dan ikan katombo (ikan kembung) bakar. Selain rasa yang gurih dan lezat, Uta Kelo juga termasuk jenis masakan yang sehat untuk dikonsumsi karena kaya nutrisi.
Bukan Indonesia namanya kalau tidak menggunakan daun pisang sebagai pembungkus makanan, nih salah satunya yang ada di Palu, Lalampa. Lalampa sejenis lemper namun ukurannya lebih kecil. Untuk membuatnya dibutuhkan beras ketan yang diaron bersama santan dan kemudian dibungkus daun pisang. Istimewanya, lalampa diisi dengan abon ikan atau suwiran daging ikan cakalang. Itu hanya sedikit informasi tentang kuliner yang di Palu dan pastinya akan enak ketika anda makan. Selamat mencoba. (arf)