6 Provinsi di Sulawesi Sepakat Perkuat Konektivitas Untuk Pariwisata

0
Pekerja memeriksa rel kereta api yang sudah dipasang di Desa Lalabata, Tanete Rilau, Barru, Sulawesi Selatan, Rabu (18/11).

Pekerja memeriksa rel kereta api yang sudah dipasang di Desa Lalabata, Tanete Rilau, Barru, Sulawesi Selatan, Rabu (18/11). Jalur kereta api Trans Sulawesi rencananya akan dibangun mulai dari Makassar menuju Manado dan tahap pertama pembangunan sepanjang 165 kilometer ditargetkan tiga tahun ke depan sudah sampai kota Pare-Pare. ANTARA FOTO/Dewi Fajriani/aww/15.

Ada momen  bersejarah dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pariwisata Regional Sulawesi di Kota Gorontalo. Moment itu adalah dihasilkannya kesepakatan 6 provinsi di Sulawei untuk memperkuat konektivitas pariwisata dengan mengembangkan sistem transportasi darat. Sistem yang dikembangkan tersebut yakni dengan mempercepat pembangunan jalur kereta api Trans-Sulawesi.

Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) mengatakan pembangunan jalur kerta api Trans-Sulawesi sebagai upaya untuk mendukung target kunjungan wisatawan yang ditetapkan pemerintah.

“Rakor Pariwisata Regional Sulawesi juga menyatakan mendukung target kunjungan 20 juta wisatawan mancanegara (wisman) dan 270 juta pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) di Tanah Air pada 2019,” ucap Longki dalam siaran persnya,  Minggu, 26 November 2017.

Kesepakatan untuk memperkuat konektivitas darat ini sesuai dengan tema Rakornas yang tentang konektivitas. Tema itu diangkat karena, menurut Longki pertumbuhan pariwisata di Sulawesi masih terhambat denang kurang memadainya konektivitas antar daerah.

Dalam Rakor tersebut setiap provinsi memaparkan arah pembangunan pariwisata daerahnya masing-masing, sementara itu Ketua Badan Kerjasama Pembangunan Regional Sulawesi (BKPRS), Longki Janggola sebagai moderator menarik rumusan yang disepakati sebagai hasil rakor dalam beberapa poin.

Poin tersebut antara lain: mendukung target pencapaian 20 juta wisman 2019, Memperkuat konektivitas pariwisata di Sulawesi dengan Pengembangan sistem transportasi darat melalui percepatan pembangunan jalur kereta api Trans-Sulawesi, serta pembangunan pelabuhan, sarana dan sistem transportasi yang menghubungkan titik-titik destinasi pariwisata di Sulawesi

Selain itu, poin tadi meliputi juga mendorong terbentuk kerjasama sub-regional sebagai pusat pertumbuhan pariwisata di Sulawesi, mencakup cluster Teluk Tomini di sisi utara dan cluster Teluk Bone di sisi selatan, serta mempercepat realisasi gagasan Sulawesi Cruise Line.

Gagasan lainnya yaitu soal memperkuat tata kelola pembangunan pariwisata regional Sulawesi melalui sinergitas visi dan program Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota, serta mendorong lahirnya identitas pariwisata Sulawesi sebagai Regional Tourism Branding.

Sementara itu, Deputi Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata (PDIP) Kemenpar, Dadang Rizki Ratman pun menyampaikan apresiasinya terhadap penyelenggaraan Rakor Pariwisata Regional Sulawesi yang baru pertama kali diselenggarakan.

“Penyelenggaraan Rakor ini sebagai bentuk konkrit dari upaya membangun sinergitas dalam Indonesia Incorporated yaitu pengintegrasian pembangunan pariwisata dalam region Sulawesi,” kata Dadang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *