Aktivitas Gunung Agung Jadi Destinasi Baru Untuk Wisman di Bali
Bali kini mendapat sorotan dari banyak media baik lokal maupun internasional terkait terus meningkatnya aktivitas Gunung Agung di Karangasem , Bali. Berbagai media secara terus menerus memberitakan kondisi terkini gunung terbesar di Bali itu baik dari sisi kemanusiaan, penangananya hingga pariwisata.
Pariwisata menjadi bagian yang diperhatikan secara serius oleh pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi Bali menyusul adanya ancaman erupsi Gunung Agung. Wajar dalam kondisi seperti ini pariwisata turut diperhatikan karena Bali menjadi salah satu kiblat pariwisata di dunia. Contohnya pemberitaan adanya travel advice yang diterbitkan sejumlah negara kepada warganya yang ingin pergi ke Bali maupun sudah berada di Bali.
Namun kecemasan negara-negara akan kondisi warganya di Bali tidak lantas wisatawan mancanegara (wisman) yang berada di Bali juga ikut khawatir akan keselamatannya. Seperti yang diberitakan Antara, justru banyak wisman yang tertarik memantau perkembangan aktivitas vulkanik Gunung Agung dengan mendatangi langsung Pos Pengamatan Gunungapi di Desa Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali. Bahkan banyak diantara wisman yang berfoto di posko ini dengan latarbelakang Gunung Agung.
“Saya tertarik menikmati wisata ini selagi saya berlibur di Bali,” kata wisatawan dari Jerman Thomas Picht di Desa Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali, Rabu, 27 September 2017.
Thomas mengaku menanggapi fenomena ala mini seperti biasa. Tidak ada rasa khwatir yang dirasakan Thomas dengan status awas.
Pria berkacamata itu datang ke pos pemantau didampingi sopirnya dan mengabadikan pemandangan hijau perbukitan dengan kamera telepon selulernya.
Ia rela berkunjung ke Karangasem dari tempatnya mengingap di kawasan wisata Sanur, Denpasar. Meski pemandangan Gunung Agung tertutup awan tebal, Thomas mengaku cukup puas karena pengalaman tersebut, kata dia, dapat menjadi bagian sejarah hidupnya di tengah status awas gunungapi itu.
Thomas mengaku tertarik berkunjung ke pokso ini setelah melihat gencarnya pemberitaan tentang kondisi Gunung Agung.
Sementara itu Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekomendasi masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki atau wisatawan agar tidak berada dan tidak melakukan pendakian serta tidak melakukan aktivitas apapun di Zona Perkiraan Bahaya yaitu di dalam area kawah gunungapi itu dan di seluruh area di dalam radius sembilan kilometer dari kawah puncak Gunung Agung. (Sumber Antara)