Batik Trusmi Cirebon, Pusat Batik Terbesar di Indonesia
Berkunjung ke Kota Cirebon, kurang lengkap jika tidak pergi ke Batik Trusmi yang merupakan pusat batik terbesar dan terlengkap di Indonesia.
Batik Trusmi sebagai penggerak budaya batik di Indonesia yang menghasilkan berbagai produk asli pengrajin batik tradisional dan dibuat dengan teknik khusus yang turun termurun. Batik Trusmi sendiri berada di Jl. Syekh Datul Kahfi No.148, Weru Lor, Plered, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Pemilik Batik Trusmi adalah Sally Giovanny dan Ibnu Riyanto yang merupakan sepasang suami istri dan meraih kesuksesan di usia muda.
“Jadi Batik Trusmi ini berdiri tahun 2007. Awalnya 2007 ini Ibu Sally Giovanny berjualan kain kafan di rumahnya sendiri. Sedangkan kalau untuk yang mallnya sendiri, berdiri dari tahun 2011. Di sini kita menyebutnya one stop shopping karena di sini bukan hanya berjualan batik, tapi juga ada edukasinya, restorannya, Trupark Museumnya juga ada, dan tentunya oleh-olehnya juga ada,” ucap Sekretaris Sally Giovanny, Lindi Nofiyandi.
Di Batik Trusmi, pengunjung dapat melihat proses pembuatan batik, mulai dari batik tulis, batik cap, hingga batik printing. Sedangkan untuk kainnya, terdapat kain dobby maupun kain sutra. Di Batik Trusmi, pengunjung juga bisa belajar membatik dan hasil kreasi batik bisa dibawa pulang sebagai oleh-oleh.
Selain itu, juga terdapat Trupark Museum yang berisi berbagai macam koleksi batik, menonton film pendek tentang batik, dan lainnya. Kemudian, terdapat tempat bernama Glow in the Dark, di mana terdapat kaus Glow in the Dark yang dapat memantulkan cahaya dalam kegelapan.
“Kalau untuk pembuatannya, kita yang paling lama itu batik tulis karena kalau batik tulis itu satu kain saja bisa sampai satu hingga enam bulan, tergantung motifnya. Kalau misalkan batik cap itu lebih cepat karena tinggal mencap saja. Jadi kalau batik cap bisa sehari langsung jadi. Kalau batik printing, lebih cepat lagi karena kita pakai mesin,” katanya.
Lindi menjelaskan, motif Mega Mendung dan motif Pesisir menjadi dua motif favorit pengunjung. Selain itu, di Batik Trusmi juga terdapat motif kawung, liris, keratonan, dan lainnya.
Lindi mengatakan, di Batik Trusmi terdapat berbagai produk fesyen seperti kaus, kemeja, blus, jas, daster, gaun pesta, hingga baju anak-anak. Sedangkan untuk harganya beragam, mulai dari 25 ribu rupiah hingga mencapai 10 juta rupiah.
Batik Trusmi tidak hanya berada di Cirebon, tetapi juga terdapat di beberapa kota di Indonesia seperti Bali, Medan, dan Jakarta.
Tidak hanya itu, di Batik Trusmi juga terdapat Batik Kitchen di mana pengunjung bisa mencicipi makanan lokal maupun minum jamu.
Sementara itu, pada Sabtu (18/5/2024), Ketua Umum Yayasan El John Indonesia Martinus Johnnie Sugiarto berkunjung ke Batik Trusmi. Dengan adanya kunjungan tersebut, Lindi berharap bisa bekerja sama dengan Yayasan El John Indonesia untuk memperkenalkan batik khas Cirebon.
“Senang banget kalau misalkan bisa berkolaborasi karena sejauh ini Ibu Sally juga memang sangat senang berkolaborasi. Kalau sendiri idenya sedikit, tapi dengan berkolaborasi ide-ide yang ada bisa disatukan,” ucapnya.