Berlangsung Semarak, Festival Cap Go Meh 2025 di Pancoran Chinatown Angkat Tema “Jatidiri Indonesia, Megapolitan Dunia”

0
DSC00150

Perayaan Festival Cap Go Meh yang diselenggarakan di Pancoran Chinatown, Jakarta Barat berlangsung semarak pada Rabu (12/2/2025). Festival ini merupakan festival yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Indonesia-Tionghoa (INTI) setiap tahunnya dan didukung oleh Pemprov DKI Jakarta dan Pancoran Chinatown Point.

Tahun ini, festival mengangkat tema “Jatidiri Indonesia, Megapolitan Dunia,” sebuah tema yang menggambarkan kekayaan budaya Indonesia dalam konteks global yang semakin terkoneksi dan berkembang pesat, sesuai dengan dinamika perkotaan di Jakarta sebagai ibu kota. Festival ini digelar sekaligus untuk menyonsong 5 abad Kota Jakarta.

Salah satu hal yang membedakan Festival Cap Go Meh tahun ini adalah hadirnya sejumlah pejabat penting, terutama para Gubernur DKI Jakarta, baik yang sedang menjabat, yang terpilih dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, maupun yang pernah memimpin Jakarta. Mereka yang hadir yakni, Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi, Gubernur DKI Jakarta Terpilih, Pramono Anung Wibowo, Wakil Gubernur DKI Jakarta Terpilih, Rano Karno, Gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012, Fauzi Bowo, dan Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, Anies Rasyid Baswedan.

Selain itu, acara ini juga dihadiri oleh berbagai tokoh nasional dan pejabat negara, seperti Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Wamen PPPA) Veronica Tan, Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, Ketua DPRD DKI Jakarta, Khoirudin, Ketua Umum Perhimpunan Pusat Indonesia Tionghoa (INTI), Teddy Sugianto, dan Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Charles Honoris dan Dewan Penyantun PSMTI Abraham Rudy.

Dalam sambutannya, Pj. Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi, menyatakan bahwa Jakarta sebagai miniatur Indonesia harus mampu menciptakan kenyamanan bagi seluruh warga, tanpa memandang perbedaan agama, etnis, atau budaya. “Perayaan Festival Cap Go Meh kali ini menjadi bukti bahwa Jakarta dapat menjadi rumah untuk semua warga, tanpa memandang latar belakang mereka. Kegiatan ini adalah representasi dari akulturasi budaya yang menciptakan harmoni, persatuan, dan kebersamaan dalam keberagaman,” ungkapnya.

Menurut Pj. Gubernur Teguh, penyelenggaraan Festival Cap Go Meh bukan hanya sekadar perayaan, melainkan bagian dari tradisi yang semakin memperkaya khasanah budaya Indonesia, khususnya Jakarta. Ia percaya bahwa keberagaman budaya adalah modal sosial yang sangat berharga dalam mendorong pemberdayaan masyarakat serta sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di ibu kota. Oleh karena itu, ia mengapresiasi kerja sama yang terjalin antara Perhimpunan INTI dan berbagai pihak terkait yang telah berkolaborasi mensukseskan acara ini.

Dalam kesempatan tersebut, Pj. Gubernur Teguh juga mengungkapkan rasa syukurnya bahwa perayaan Tahun Baru Imlek 2025 di Jakarta semakin semarak dengan berbagai acara menarik, seperti Festival Bandeng Rawa Belong dan Festival Pecinan di Taman Mini Indonesia Indah. Ia pun berharap bahwa Pemprov DKI Jakarta dapat terus bersinergi dengan berbagai pihak untuk membangun dan mengembangkan potensi budaya serta pariwisata, terlebih lagi menjelang peringatan 500 tahun Jakarta.

“Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan terus berkolaborasi dalam membangun Jakarta sebagai kota yang inklusif, maju, nyaman, layak huni, dan berkeadilan. Saya yakin bahwa gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Terpilih dapat mewujudkan Jakarta sebagai kota yang lebih baik untuk seluruh warganya,” tegasnya.

Apresiasi kepada Perhimpunan INTI juga disampaikan Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, Anies Rasyid Baswedan. Menurut Anies, jika bukan karena peran penting para tokoh INTI, tradisi ini mungkin saja terlupakan dan tidak dapat berjalan seperti sekarang.

“Saya ingin menyampaikan terima kasih kepada Perhimpunan INTI yang terus merawat, mengembangkan, sehingga tradisi Cap Go Meh ini hidup di sini. Kalau saja tidak ada tokoh-tokoh INTI, maka mungkin kita akan melewatkannya begitu saja,” ujar Anies dalam sambutannya.

Anies berharap agar perayaan Cap Go Meh ini terus dilestarikan sebagai bagian dari tradisi yang ada di Pecinan, dan menjadi momentum untuk menggerakkan perekonomian lokal. Di tengah situasi perekonomian yang sedang sulit, festival seperti ini memberikan dampak positif bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). “

Festival-festival seperti ini membantu sekali untuk UMKM. Jadi, kami bersyukur ini dijaga dan mudah-mudahan ke depan tradisi ini betul-betul diteruskan,” tambah Anies.

Dalam kesempatan yang sama, Anies juga memberikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, khususnya Pj. Gubernur, Kepala Dinas Pariwisata, serta pihak-pihak terkait yang telah mendukung terlaksananya festival ini dengan baik.

 “Pemprov DKI Jakarta sangat menghargai Pak Pj Gubernur, Kepala Dinas Pariwisata, dan Ketua Tim Penggerak PKK Jakarta Barat yang sudah mendukung sehingga acara ini dapat berjalan dengan lancar,” tutupnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Festival Cap Go Meh, Anwar Budiman, mengucapkan terima kasih kepada  Anies Rasyid Baswedan, yang telah memberikan kontribusi besar dalam merayakan dan mengembangkan tradisi Cap Go Meh di Chinatown Glodok. Menurut Anwar, sejak Anies menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, perayaan Imlek di kawasan Pecinan ini semakin diperkuat dengan menonjolkan nilai-nilai budaya yang penting bagi masyarakat.

“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Pak Anies, karena sejak beliau menjadi gubernur, perayaan Cap Go Meh ini bukan hanya dilestarikan, tetapi dikembangkan, dan semakin banyak masyarakat yang merayakannya. Apa yang beliau katakan tentang kesetaraan dalam perlakuan, ekonomi, dan aspek sosial lainnya, sangat memotivasi kami,” ujar Anwar.

Menurut Anwar, salah satu kenangan yang tak terlupakan adalah deklarasi Pak Anies mengenai Chinatown di Glodok dan keberaniannya membangun Gapura sebagai simbol penting bagi kawasan tersebut. Momen bersejarah ini menjadi simbol penting, di mana Pak Anies dengan keberaniannya melanjutkan cerita sejarah tersebut dan menjadikannya bagian dari perjalanan Glodok yang kaya akan sejarah dan budaya.

“Kami sangat terkejut dengan semangat kebersamaan dan upaya yang beliau tunjukkan untuk mencapai kesetaraan di Glodok. Kini, kita semua bisa melihat hasilnya, dengan masyarakat yang selalu mengenang dan menyambut Pak Anies dengan sorakan penuh semangat,” tambah Anwar.

Anwar juga mengungkapkan harapannya agar apa yang telah dilakukan Anies Baswedan dapat diteruskan oleh gubernur berikutnya. Ia mengutip pernyataan Pak Pramono yang menyatakan bahwa hal-hal yang sudah baik harus dilanjutkan, agar persatuan dalam keberagaman tetap terjaga dan kemeriahan serta kesetaraan di Glodok bisa terus menginspirasi.

“Semoga gubernur yang akan datang dapat melanjutkan langkah-langkah positif yang telah dilakukan Pak Anies untuk kepentingan seluruh warga Jakarta. Kami berharap tradisi ini tetap hidup dan berkembang,” tutup Anwar.

Festival Cap Go Meh tahun ini tidak hanya dimeriahkan dengan parade budaya, tetapi juga menghadirkan berbagai stan dari UMKM Jakpreneur yang menawarkan produk-produk khas Jakarta dan Indonesia. Selain itu, pengunjung disuguhkan dengan beragam pertunjukan seni dan budaya, seperti tarian Betawi, angklung, barongsai, liong, tanjidor, ondel-ondel, gambang kromong, enggrang, dan line dance. Salah satu penampilan spesial yang turut memeriahkan festival adalah dari Hitadewi Abhassara, seorang penyanyi Indonesia yang berhasil meraih juara dalam kompetisi lagu Mandarin, yang menambah warna dan kemeriahan suasana.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *