Cegah Bencana Hidrometeorologi, Pemprov DKI Kembali Gelar Operasi Modifikasi Cuaca

0
siaranpers_pemprov_dki-20250312091403_nibwm2_998

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), kembali melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) sebagai langkah mitigasi untuk mengurangi potensi bencana hidrometeorologi yang dapat mempengaruhi ibu kota. Program OMC ini digelar dengan melibatkan sejumlah lembaga dan instansi terkait, di antaranya Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU), serta PT Rekayasa Atmosphere Indonesia (RAI).

Operasi ini dimulai pada hari Selasa, 11 Maret 2025, dan direncanakan berlangsung hingga 20 Maret 2025. Dalam periode sepuluh hari tersebut, diperkirakan sebanyak 25 sorti penerbangan akan dilakukan, dengan total bahan semai sebanyak 20.000 kilogram. Proses penyemaian bahan semai ini akan dilakukan menggunakan pesawat yang beroperasi dari Bandar Udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur.

Sekretaris Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta, Maruli Sijabat, mengungkapkan bahwa keputusan untuk melaksanakan OMC ini didasari oleh hasil analisis BMKG terkait tingginya intensitas curah hujan yang diperkirakan akan berlangsung di sebagian besar wilayah Jakarta. Dengan adanya potensi hujan lebat yang dapat memicu banjir atau bencana hidrometeorologi lainnya, OMC menjadi salah satu cara untuk mencegah dampak yang lebih besar.

“OMC yang kami lakukan ini merupakan upaya mitigasi dengan tujuan untuk mengurangi intensitas hujan yang dapat menimbulkan bencana seperti banjir. Kami bekerja sama dengan berbagai pihak yang sudah berpengalaman dalam operasi ini, termasuk BMKG dan TNI AU. Kami berharap dengan melakukan penyemaian garam ke awan, hujan dapat dikendalikan dengan lebih baik,” ujar Maruli Sijabat, Rabu (12/3/2025).

Pada hari pertama pelaksanaan OMC, yaitu Selasa (11/3), telah dilaksanakan tiga sorti penerbangan dengan total penyemaian sebanyak 2.400 kg garam NaCl food grade. Penyemaian dilakukan di kawasan barat laut Jakarta, hingga sekitar Kepulauan Seribu dan Selat Sunda, pada ketinggian antara 8.500 hingga 11.000 feet. Tujuan dari penyemaian garam ini adalah untuk merangsang pembentukan partikel air yang lebih besar sehingga hujan dapat terjadi secara terkendali dan tidak berlarut-larut.

Maruli menambahkan, operasi ini akan terus dipantau secara intensif, dengan tujuan untuk memastikan bahwa mitigasi bencana berjalan efektif dan dapat meminimalisir potensi kerusakan yang ditimbulkan oleh cuaca ekstrem. Sebelumnya, BMKG juga telah memberikan peringatan tentang curah hujan tinggi yang berpotensi menyebabkan bencana banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung di beberapa wilayah Jakarta. Dengan adanya OMC ini, diharapkan Jakarta dapat terhindar dari potensi bencana tersebut.

Kegiatan OMC ini diharapkan bisa menjadi solusi jangka pendek yang efektif untuk mengelola cuaca ekstrem yang sering terjadi menjelang musim hujan. Meskipun operasi modifikasi cuaca ini hanya berlangsung dalam waktu terbatas, namun dampaknya diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat Jakarta, terutama dalam mengurangi dampak buruk dari bencana hidrometeorologi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *