Giliran Makassar Diproyeksi Menjadi Destinasi Wisata Halal

0
WhatsApp-Image-20160601 (3)

Tidak hanya di Lombok, Aceh dan Sumatera Barat yang memang diproyeksikan oleh Kemenpar sebagai ‘Halal Destination’. Kini Makassar menjadi daerah yang cocok diberi label wisata halal.

Asisten Deputi (Asdep) Strategi Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar Watie Moerany mebeberkan bahwa sebagian besar resto, cafe, hotel di Makassar sudah menggunakan pendekatan Halal, tapi klaim atau stampel “halal” oleh lembaga yang berwenang itu dipentingkan oleh wisatawan yang sensitif dengan status itu.

”Pak Menteri Arief Yahya telah menciptakan tim percepatan wisata halal. Ini yang membuat kita semua bergerak lebih cepat, untuk sosialisasi ke para pelaku bisnis,” ujar Watie Moerany dalam acara Sosialisasi Strategi Kerjasama Pemasaran Wisata Halal di Hotel Aerotel, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (31/5).

”Saat ini yang ditetapkan dan dipilih serta diajak untuk menjadi destinasi yang mengolah potensi wisata halal adalah Aceh, Padang, Makassar, DKI dan Bandung. Nah sosialisasi ini giliran kami laksanakan di Makassar, semoga dampaknya baik untuk Makassar,” harapnya.

Kemenpar berjuang terus dengan mengundang semua pihak. Pihak-pihak yang diundang Kemenpar adalah semua lini Pariwisata dan insan Parwisata dengan tujuan agar semua rencana percepatan dapat terlaksana dengan baik. Undangan yang hadir diantaranya Direktur Politeknik, Ketua MUI, Ketua Badan Promosi Pariwisata Sulsel, Ketua PHRI Sulsel, Ketua Badan POM Sulsel, Ketua Pimpinan Media, pihak Kepolisian, Asita Sulsel, Asosiasi-asosiasi industri Pariwisata, manajer-manajer restoran di Sulses, pengelola objek wisata buatan maupun alam dan masih banyak lagi.

”Pergerakan wisatawan muslim di Indonesia sangat tinggi. Untuk Wisnus di perjalanan tahun 2015 terjadi 255 juta perjalanan dan pengeluaran total Rp 203.61 Triliun. Karena memang Wisata halal kenaikannya 100 persen cepat, akan menjadi generator besar pendapatan di tahun 2020, jadi sangat besar potensinya,” jelas Watie.

Wisata halal ini merupakan terobosan atas segmentasi pariwisata yang prospeknya sangat menjanjikan. Indonesia adalah peringkat ke 30 di dunia dengan pemeluk agama Islam terbanyak, yaitu 87,18%.
Menurut data Kemenpar, pengeluaran Wisatawan Muslim Nusantara pada tahun 2011 Rp 160, 3 Triliun, tahun 2015 Rp 179,2 Triliun. Pada tahun 2011 sampai dengan 2015 mengalami kenaikan sebesar 7% untuk rata-rata pertumbuhan capaian.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *