Hati-hati ya Keracunan pada anak

0

keracunan

Anak-anak yang masih belumg mengetahui apa yang bahaya ataupun tidak ini, apalagi yang masih bayi biasanya tanpa mengatahui apapun itu biasanya hanya memasukkan ke dalam mulutnya dan menyebabkan keracunan. Apalagi kalau anak anda yang bersekolah, sudha pasti banyak jajanan yang dibelinya dan tanpa mengetahui kalau makanan itu berbahaya atau tidak. Jadi sudah seharusnya kita selaku orang tua mengetahui gejala anak yang sedang keracunan itu seperti pusing, nyeri dan Kram perut, mual dan muntah, kemungkinan terjadi Diare, berkeringat, kemungkinan adanya alergi pada kulit, hilang kesadaran atau tingkat kesadaran yang menurun, kemungkinan terjadi Gangguan penglihatan dan kebingungan ( linglung), keluar cairan yang tidak normal dari dalam mulut dan sakit tenggorokan    lemas dan kelumpuhan / hilang fungsi otot tubuh, bahkan sampai kejang-kejang.

Apa pun bahan beracun yang anak telan, tingkat bahayanya ditentukan oleh seberapa banyak bahan tersebut ditelan, dan seberapa cepat bahan beracun diserap oleh tubuh. Makin banyak bahan beracun tertelan, dan makin cepat ia diserap tubuh, makin tinggi derajat bahaya keracunannya. Apa pun jenis racunnya, harus dilakukan pertolongan secepatnya. Makin cepat ditolong, makin kecil kemungkinan akibat terburuk dapat terjadi. Yang dapat dan segera dilakukan begitu kedapatan anak menelan bahan beracun, upayakan agar anak bisa memuntahkan kembali apa yang ditelannya selekas mungkin. Upaya membuat anak muntah, antara lain dengan cara menyentuh anak-tekak (di pangkal tenggorok) dengan ujung jari telunjuk. Kita tahu daerah itu bagian sensitif untuk membangkitkan dorongan muntah. Biasanya cara itu membuahkan hasil.

Begitu anak muntah, diharapkan seluruh bahan kimia beracun akan keluar seluruhnya. Tergantung berapa lama saat memuntahkan itu berlangsung, bahan beracun apakah masih bisa keluar utuh, atau sudah diserap lambung sebagian. Maka sekali lagi, pertolongan harus sesegera mungkin karena berpacu dengan waktu. Peran orang tua dalam pencegahan maupun penanganan bahaya keracunan pada anak sangatlah besar. Anak belum dapat membedakan mana yang baik dimakan dan tidak. Bahkan di usia dini, apa saja yang bisa dipegang dan dimasukkan ke mulut, akan dilakukannya. Sekalipun beracun, anak tidak mempedulikannya. Nah, tugas orang tualah untuk menyimpan benda dan zat berbahaya, seperti minyak tanah, obat serangga, sabun, cairan pembersih, pewarna kuku dan sebagainya di tempat yang aman dari jangkauan anak.

Menurut dr. Arlin Algerina, Sp.A, keracunan atau masuknya zat racun ke dalam tubuh anak lebih sering terjadi di rumah atau lingkungan sekitar rumah. Prosesnya bisa melalui saluran pencernaan, saluran napas, dan permukaan kulit atau mukosa yang menimbulkan gejala klinis. Keracunan pada anak, ujar dokter dari RS Internasional Bintaro, Tangerang, Banten ini, sebenarnya tidak kelewat berbeda dengan keracunan pada kalangan dewasa. Hanya saja karena secara alamiah tingkat perkembangan fisik, kepribadian dan emosi maupun fungsi organ-organ tubuh anak belum sematang orang dewasa, akibat yang ditimbulkannya jadi berbeda. Selain itu, sistem dan fungsi pertahanan tubuhnya belum sempurna. Tak heran keracunan yang terjadi pada anak umumnya lebih fatal dibanding orang dewasa. Jauh lebih penting melakukan upaya pencegahan agar kejadian keracunan di rumah tangga tidak sampai terjadi. Pertama, letakkan semua bahan kimia beracun termasuk obat-obatan, baik obat luar (berlabel hitam atau biru), maupun obat yang ditelan (oral) pada tempatnya, yakni lemari obat. Posisikan lemari obat tidak terjangkau oleh anak, dan terkunci.

Keliru meletakkan botol karbol, lisol, dan semua bahan pembersih, termasuk sabun colek, sabun bubuk, serta deterjen di atas lantai di bawah meja, atau samping lemari. Dapat mudah diraih anak yang sedang belajar merangkak atau sudah pandai berjalan. Kedua, semua bahan kimia dalam rumah tangga sebaiknya diberi label yang jelas, supaya tahu apa isinya. Menukar wadah tanpa memberi label bisa membahayakan karena berisiko tertelan tanpa disengaja. Memindahkan air aki (H2SO4) berwarna jernih yang bersifat korosif keras ke dalam botol bekas air mineral, dapat disangka air minum. Semoga bermanfaat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *