Dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadhan kota Semarang kembali mengadakan Karnaval Dugderan . Tradisi pesta rakyat yang sudah berusia 135 tahun itu masih tetap semarak.

Tahun ini rangkaian puncak acara diadakan dua hari yaitu hari Sabtu (4/6) dan Minggu (5/6). Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi akan berperan selaku inspektur upacara serta sebagai Kanjeng Bupati Raden Mas Tumenggung Arya Purbaningrat yang akan membuka karnaval dengan memukul bedug di halaman Balai Kota Semarang.

Prosesi upacara pembukaan dilakukan dengan bahasa Jawa dan diramaikan tari-tarian khas dengan atribut patung hewan fantasi khas Semarang, Warak Ngendhog. Setelah Wali Kota menabuh bedug, barisan karnaval mulai berjalan termasuk dari Drumband Genderang Suling Canka Lokananta Akademi Militer.

“Tema Dugderan kali ini adalah Dugderan Menjalin Kebersamaan Menuju Semarang Hebat. Oleh sebab itu saya mengajak warga kota Semarang menjaga persatuan dan kesatuan, rukun, untuk membangun Kota Semarang,” jelas Hendrar dalam bahasa Jawa.

Ribuan warga yang sudah memadati Jalan Pemuda pun riuh berusaha mengambil foto atau hanya sekedar melihat barisan karnaval yang mayoritas bertemakan Warak Ngendhog. Boneka-boneka Warak berhias Kembang Manggar warna-warni jadi daya tarik karena warga ada yang percaya jika bisa mendapatkan kembang Manggar tersebut maka akan datang keberuntungan.

Rombongan terdiri dari pasukan Merah Putih, rombongan lintas agama, pemuda dan pelajar, dari perwakilan Kecamatan, dan Pasukan Berkuda. Kereta Kencana yang ditumpangi Bupati Semarang RMT Aryo Purboningrat diikuti bendi hias juga menghiasi parade.

Rombongan pun kemudian menuju Masjid Agung Semarang di daerah Kauman, di sana acara inti dilakukan yaitu Pembacaan Shukuf Halaqoh oleh Bupati Semarang RMT Aryo Purboningrat kemudian memukul bedug dan menyalakan bom udara yang dulunya menjadi cikal bakal nama Dugderan, karena bunyi yang dihasilkan, “dug dug” dari bedug dan “der der” yang merupakan suara yang berasal dari dentuman meriam atau bom udara.

“Pada bulan suci Ramadhan yang akan kita jalani, kita harus menjaga dan mengamalkan perbuatan baik untuk diri sendiri dan lingkungan termasuk peduli kepada yang membutuhkan,” tegas Hendrar.

Acara juga dilanjutkan dengan pembagian ribuan kue ganjel rel dan air khataman Al Quran kepada warga di sekitar Masjid Agung Semarang. Rombongan kemudian melanjutkan perjalanan ke Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT).

Di MAJT, rombongan disambut Raden Mas Tumenggung Hadikusumo yang diperankan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. RMT Hadikusumo kemudian membacakan Shukuf Halaqoh dilanjutkan dengan pemukulan bedug dan bom udara.

Rangkaian acara masih berlanjut di hari Minggu besok. Akan ada karnaval Dugderan dengan rute Lapangan Simpang Lima – Jalan Pahlawan – Taman Menteri Supeno atau Taman KB mulai pukul 06.00 WIB sampai 10.00 WIB.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *